Jakarta –
Setelah pasukan Israel menangkap atau mengevakuasi staf medis di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, hanya tersisa satu dokter di rumah sakit tersebut.
“Hanya satu dokter anak dari semua spesialisasi yang tersisa di rumah sakit,” kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip kantor berita Anadolu.
Kementerian Kesehatan meminta organisasi internasional segera mengirimkan tim medis, termasuk ahli bedah, ke rumah sakit untuk membantu merawat orang sakit dan terluka.
Pada Jumat (25/10), kantor media pemerintah Gaza dan Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan staf medis di rumah sakit tersebut menyusul serangan Israel. Tentara Israel menarik diri dari fasilitas medis pada hari Sabtu setelah menahan ratusan orang, termasuk staf medis dan pasien, kata para saksi mata.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Abu Safiya, mengatakan rumah sakitnya juga pernah diserang Israel selama pengepungan dan kehabisan pasokan medis. Pasukan Israel juga dilaporkan menangkap dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut.
Abu Safia mengatakan kepada Al Jazeera: “Rumah Sakit Kamal Adwan dan sekitarnya adalah medan perang. Rumah sakit kehabisan persediaan, pasokan medis, dan staf medis.”
Saksikan video “WHO kirimkan 1,2 juta dosis vaksin polio ke Gaza” (kna/kna)