Jakarta –

Generasi Z dewasa di Amerika Serikat dikatakan menghadapi tantangan keuangan yang semakin besar akibat inflasi dan kenaikan biaya hidup. Kondisi tersebut berdasarkan laporan Bank of America yang baru saja dirilis pada Rabu (7/10).

Dikutip dari Reuters, Kamis (7/11/2024) Laporan Bank of America berdasarkan survei pada bulan April dan Mei. Survei ini sesuai dengan tolok ukur populasi nasional, termasuk gender dan ras.

Dalam survei tersebut tercatat 46% Gen Z di AS saat ini bergantung pada orang tuanya untuk mendapatkan bantuan keuangan. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya biaya hidup di negara tersebut.

Faktanya, setengah dari 1.091 anak berusia 18-27 tahun yang disurvei bank tersebut mengatakan mereka akan kesulitan membeli rumah dalam lima tahun ke depan.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 46% Gen Z di AS mengalami kesulitan menabung untuk masa pensiun, dan 40% Gen Z mengatakan mereka belum siap untuk mulai berinvestasi dalam lima tahun ke depan.

Tabungan darurat juga merupakan kendala lainnya, dimana 57% responden Gen Z tidak memiliki uang untuk menutupi pengeluaran selama tiga bulan.

Untuk itu, Bank of America mengingatkan agar generasi Z di negeri Paman Sam bisa mengelola keuangannya dengan baik.

“Saat saya berbicara dengan generasi muda, khususnya Gen Z, saya meminta mereka untuk menetapkan anggaran dan menaatinya,” kata Holly O’Neill, presiden perbankan ritel di Bank of America.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa 67% Gen Z melakukan perubahan gaya hidup untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup.

Cara Gen Z mengendalikan keuangannya antara lain dengan mengurangi makan di luar, tinggal di rumah daripada menghadiri acara, dan membeli bahan makanan yang lebih murah.

Https://www.reuters.com/markets/us/gen-z-consumers-us-rely-parents-inflation-squeezes-budgets-study-shows-2024-07-10/ (ada/rrd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *