Jakarta –

Selama tiga bulan Prabowo-Gibra memimpin Tanah Air, sejumlah kebijakan yang dikeluarkan kabinet yang mereka bentuk memberikan sejumlah dampak signifikan bagi masyarakat. Hal ini tidak hanya sekedar imajinasi belaka, namun juga memberikan nilai kepuasan yang tinggi bagi masyarakat luas karena berbagai regulasi dan insentif yang ada saat ini.

Berdasarkan kajian R&D terbaru Kompas, kinerja Prabow-Gibra pada 100 hari pertama sebesar 80,9 persen. Menurut DetikNews, tingkat kepuasan terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabow-Gibran bervariasi sesuai dengan status sosial ekonomi responden. Namun hasil penelitian saat ini menunjukkan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang, semakin rendah tingkat kepuasannya. Rinciannya adalah:

– 84,7% masyarakat kelas bawah menyatakan puas, 15,3% tidak puas – 81,4% masyarakat kelas menengah bawah menyatakan puas, 18,6% tidak puas – 75,3% masyarakat kelas menengah merasa puas, 24,7% menyatakan tidak puas . – Sebanyak 67,9% responden menyatakan puas, 32,1% menyatakan tidak puas.

Rupanya, pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan dalam tiga bulan terakhir. Dari sisi ekonomi, beberapa pihak menyambut baik kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5%. Sebulan kemudian, Prabowo kembali terpukul setelah menghapus PPN atas beberapa barang yang terus dipungut oleh masyarakat kelas bawah dengan harga yang tidak terjangkau.

Sehubungan dengan kebijakan perekonomian, pemerintah baru-baru ini meluncurkan program Makan Gratis (MBG). Meski dianggap sebagai program yang bagus, MBG dipandang oleh beberapa pihak sebagai isu yang berisiko.

Penghitungan anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 100 triliun ternyata meleset. Melansir DetikFinance, Ketua Dewan Gizi Nasional (NBN) Dadan Hindayana mengatakan hal tersebut. Dia menjelaskan, rencana penambahan anggaran memerlukan implementasi program gizi yang mendesak sejalan dengan tujuan Presiden Prabowo Subianto untuk memberi makan 82,9 juta konsumen.

Menurutnya, anggaran sebesar 71 triliun yuan yang ditetapkan pada tahun 2025 cukup untuk menutupi MBG bagi 17 juta penduduk berpenghasilan, masih jauh dari target.

“Kalau perhitungan Dinas Pangan, kalau merger dilakukan September nanti cukup memberi makan Rp 100 triliun 82,9 miliar,” kata Dadik, Jumat (17/1/2025).

Kebijakan ekonomi yang pernah dilakukan sebelumnya adalah masuknya Indonesia ke dalam anggota negara-negara BRICS. Berdasarkan rangkuman DetikFinance, langkah tersebut dinilai sebagai strategi Indonesia untuk memperkuat kerja sama antar negara berkembang, yakni Kerjasama Selatan-Selatan (SSC).

Sebagai negara dengan perekonomian yang tumbuh dan terdiversifikasi, Indonesia bertujuan untuk berkontribusi aktif pada agenda BRICS, yang mencakup ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat. Kementerian Luar Negeri dalam keterangan resminya, Selasa (7/1/2025).

Melihat hasil survei Litbang Kompas, memang benar kebijakan kelahiran menyasar masyarakat lapisan bawah. Namun, apakah produk kebijakan tersebut mempunyai dampak sosial lainnya? Benarkah kebijakan tersebut bisa mewakili target pertumbuhan ekonomi 8%? Memperkenalkan Ekonom INDEF Tauhid Ahmad Ikuti diskusi di Editorial Review.

Seorang warga Jawa Timur yang beralih menjadi detiksore membahas kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaan jalur sepeda motor di Jembatan Suramadu. Sejak pekan pertama Januari lalu, sebagian besar pengendara sepeda motor diketahui diteror dengan adanya jebakan pita nilon yang dipasang di jalur pengendara sepeda motor. Akibatnya, jalur yang padat menimbulkan risiko bagi banyak pengemudi.

Berdasarkan penelusuran Detektif Jatim, kelas tersebut memiliki korban, salah satunya mahasiswa Trunojoyo Madurai (UTM) M Bagus Sugiarto (19). Akibatnya, wajahnya terluka parah. Kapolres Bangalan AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pihaknya akan segera bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan masyarakat yang melintasi Jembatan Suramadu merasa aman dan nyaman. Benarkah ini perampokan bentuk baru? Ikuti laporan selengkapnya bersama koresponden DetikJatim

Sementara itu, sebagai penutup edisi kali ini, detikSore menyambut sosok pahlawan di balik animasi mouse. Kebanyakan orang setuju bahwa membaca kartun dan komik merupakan hal yang menyenangkan bagi banyak orang. Bagaimana jika kartun dijadikan media kritik sosial? Namanya Muhammad Misrad atau Tikus. Ini menceritakan kejadian sehari-hari yang penuh dengan cerita menarik melalui kartun. Seberapa efektifkah media kartun sebagai kritik sosial? Simpan jawabannya sebagai animasi matahari terbenam dengan tikus.

Senin-Jumat, 15:30-18:00 WIB, 20.detik.com dan TikTok detikcom Live (Live Stream) Simak lebih dalam berita hangat Detikcom sepanjang hari. Jangan lewatkan analisa pasar saham InvestasiKu dan IHSG sebelum acara ditutup. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang telah disediakan.

– Detik-detik di sore hari, bukan hanya satu! (jauh/lebih tinggi)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *