Jakarta –
Pasar Slipai adalah salah satu pasar legendaris di Palmerorarah, Jakarta Barat. Sayangnya bidang komersial sekarang kosong dari pelanggan dan pedagang seperti The Dead Market.
Menurut pemeriksaan BRP di situs tersebut, Senin (12/30/2024), pasar terletak di Cruadu Streenet Street dan Kepala Kingy. Pasar yang rentan adalah ke Universitas Universitas Slipi.
Ambil pasar pasar dengan hijau, oranye, putih, putih dan biru yang memiliki tiga kuda dan satu lantai untuk tempat parkir. Di lantai rendah Slipi memiliki banyak emas dan perhiasan, pakaian, dan tempat menjahit tempat.
Kemudian di lantai dua pasar termasuk tempat-tempat di mana kebutuhan pemakan tempat, kebutuhan sayuran dan rumah-rumah lainnya basah. Lantai ketiga pasar Slipai adalah Mosgi dan dari belanja eksternal seolah -olah ditutup.
Namun, rentang pasar ini terlihat sangat sunyi seperti kuburan. Sebagai 10:30 WIB, di daerah ini hampir cukup untuk menjadi kurang dari perdagangan atau pengunjung.
Posisi ini sebagian besar terlihat terutama dari timur atau di belakang pasar. Karena berbeda dari daerah yang dekat dengan mulut pasar, ada banyak toko dengan pintu berkelanjutan yang ketat. Oleh karena itu hanya ada beberapa orang.
Situasinya terlihat lebih buruk di lantai dua. Di lantai dua pasar adalah pasar yang basah dengan banyak penyelundup sayuran yang dijual. Tetapi di lantai ini hanya dalam beberapa lagu yang tampak penuh dengan pedagang – sisanya terlihat kesepian dan gelap.
Selain itu, di Royal Dountening di sekitar serangkaian alarm juga terhubung ke surat peringatan dari pasar Jaya yang sewa. Di beberapa kios lain informasi memberikan informasi informasi yang membaca informasi dengan pemilik dengan pemiliknya.
Lebih buruk lagi di lantai ketiga pasar, banyak garis keduanya dengan pintu yang berkelanjutan dengan pintu yang sedang berlangsung ditutup sampai pintu pasar terlihat lebih awal. Sayangnya lantai tidak yakin bahwa lantai disebabkan oleh aplikasi untuk mengaplikasikan tangga di lantai yang ditutupi oleh kayu lapis, tetapi hanya akses ke moneksi.
(FDL / FDL)