Jakarta –

Laporan kematian misterius enam nelayan di Merak menimbulkan kekhawatiran baru terhadap penyebaran virus dan bakteri. Yang tercatat saat itu, prosedur evakuasi melibatkan petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD), termasuk pakaian hazmat.

Tak hanya itu, sembilan kasus kontak erat yang mengeluhkan gejala tersebut diawasi secara ketat oleh Kementerian Kesehatan dan diisolasi atau dikarantina di fasilitas kesehatan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan India, Mohammad Syahril mengatakan, saat ini banyak pasien yang mengeluhkan gejala ringan hingga berat.

Gejala yang dialami pasien adalah lemas, nyeri pada otot betis, dan pada beberapa pasien disertai nyeri saat bernapas dan sesak napas, kata Syahril kepada detikcom, Senin (5/8).

Mereka mengaku tidak menemukan keluhan umum lainnya selain demam. Juga tidak ada petunjuk tentang jalur penambangan.

“Sklera tengah dan ikterik.”

Sklera ikterik biasanya disebabkan oleh penyakit hati, kanker, atau anemia akibat hemolisis yang mengenai seluruh bagian putih atau sklera kedua mata. Keluhan lainnya disertai perubahan kulit menjadi kuning dan keluhan lainnya. Dengan memantau fungsi hati dan bilirubin.

Temuan laboratorium pada awak Kapal Motor (KM) Sri Mariana yang mengidap penyakit tersebut diperkirakan akan keluar sebelum pekan depan.

“Saat ini diduga tikus yang ada di kapal tersebut menyebabkan penyakit flu. Saat ini para penyintas masih menjalani karantina untuk dipantau kesehatannya,” tutupnya.

Simak video “Keterangan Kementerian Kesehatan soal Kematian Misterius Enam Nelayan di Merak” (naf/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *