Jakarta –
Kotak Black Plane menabrak Jeju Air yang mengharapkan file data penerbangan berhenti merekam empat menit sebelum insiden. Ini diumumkan oleh Kementerian Transportasi Korea Selatan pada hari Sabtu (11/1/2025).
Luncurkan kantor berita AFP pada hari Sabtu (11/1/2025), Boeing 737-800 melompat pesawat dari Thailand Muan, Korea Selatan, pada tanggal 29 Desember dan 181 penumpang dan personel ketika mendarat darurat di Bandara Muan dan meledak di bola setelah mengurangi penghalang beton. Sebanyak 179 orang tewas dalam kecelakaan tragis.
“Analisis mengumumkan bahwa CVR dan FDR (Black Boxes) tidak terdaftar dalam empat menit sebelum tabrakan pesawat dengan Lokalis,” kata Kementerian Transportasi Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, merujuk pada dua perangkat rekaman.
Lokal adalah penghalang beton di ujung jalan yang membantu mendarat pesawat dan menganggapnya memperburuk tingkat keparahan kecelakaan itu.
“Rencana itu siap untuk menyelidiki penyebab kehilangan data selama penyelidikan kecelakaan yang sedang berlangsung,” tambah pernyataan itu.
Penyelidik Korea Selatan dan AS terus -menerus menyelidiki penyebab pesawat ketika Jeju dengan nomor penerbangan 2216, yang telah memicu simpati nasional dengan menetapkan peringatan nasional.
Penyelidik menentukan kemungkinan tabrakan dengan burung, ban pendaratan yang rusak, dan hambatan jalur.
Pilot memperingatkan tabrakan dengan seekor burung sebelum pensiun dari pendaratan terlebih dahulu, kemudian jatuh ke upaya untuk mendarat di urutan kedua tanpa roda pendaratan.
__________________
Item ini telah dirilis di DetikNews
Periksa video “Video: Kejutan dan Kesepian Warga Korea Selatan untuk Tragedi Pesawat Udara Jeju” (WKN/WKN)