Banjarnegara, Suaramerdeka.com – Lembaga Penelitian Kesehatan (Institute de Research at Service Community) LPPM Universitas (Undip) menggelar workshop.
Topik yang diangkat LPPM Undip dalam workshop ini adalah analisis agregat data kematian ibu dan anak di puskesmas dan puskesmas yang diambil dari aplikasi MPDN.
LPPM Undip bekerjasama dengan UNICEF Indonesia mengadakan lokakarya ini baru-baru ini di FOX Harris Hotel and Conventions Banjarnegara.
Baca Juga: Link Download Panduan Perjalanan Idul Fitri 2024, Lengkap dengan Akses Informasi Penting Bagi Traveler
Lokakarya ini merupakan bagian dari upaya penguatan analisis data kematian sebagai dasar merekomendasikan strategi penurunan angka kematian ibu dan anak di wilayah Banjarnegra.
Pada tahun 2023, angka kematian ibu dan anak di wilayah Banjarnegra akan tinggi yaitu 15 kematian ibu dan 157 kematian anak.
Diharapkan melalui lokakarya ini para peserta dapat mengetahui besaran dan tren permasalahan kematian ibu dan persalinan.
Baca Juga: Croissant Viral Ini Hanya Ada di Semarang, Bakerzin Cafe Tawarkan Croissant Super Besar
Kemudian, faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian di suatu puskesmas atau daerah.
Rencana tersebut menjadi landasan dan pedoman bagi kebijakan, strategi dan upaya khusus penurunan AKI dan AKB.
Inisiatif yang diprakarsai oleh Pusat Penelitian Kesehatan LPPM Undip bekerja sama dengan UNICEF Indonesia ini diharapkan dapat memperkuat keterampilan tenaga kesehatan dalam analisis data.
Baca Juga: Gedung Papak Kini Jadi Kantor Wali Kota Salatiga, Rupanya Bekas Kediaman Ratu Belanda.
Hal ini untuk mengidentifikasi penyebab kematian ibu dan anak untuk menentukan rekomendasi yang tepat.
3 pembicara dalam workshop ini Dr. Dharminto, M. Kasus, Dr. Kahya Tri Poornami, S.KM., M.Kes, Fareed Agushyabana, SKM, DEA, PhD yang merupakan Spesialis Analisis Data dan Guru Besar Biostatistika FKM Undip.