Jakarta –

Badan Nutrisi Nasional (BGN) mempekerjakan pekerja gaji dan pensiun kinerja masih menunggu peraturan presiden dikeluarkan (Verts). Ini diteruskan oleh kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN) Dadan Hindiyana.

Dadan menjelaskan bahwa Sekretariat Kementerian Negara (Kemenseneg) akan mengakhiri peraturan tersebut. Aturan tersebut mengatur hak keuangan karyawan BNG.

“Bersiaplah sebelumnya, itu segera diakhiri oleh Menteri Menteri Negara. Bukan gaji, tetapi itu adalah hak presiden pangan untuk Jakarta, Jumat (5.15.2025).

Ketika ditanya tentang upah, apakah mereka turun atau tidak, Tatan menjelaskan bahwa dia harus menunggu pres diterbitkan. Setelah pers diterbitkan, karyawan dapat dibayar.

“(Gaji dijatuhkan?) Tes pertama. Perpaskah sudah siap, lalu Tukkina. Kemudian bertanya kepada menteri sekretaris regional,” Dadan menjelaskan.

Dadan mengatakan staf BGN belum menerima upah dan tuksin dari awal layanan. Kondisinya masih membuat anggaran karyawan rendah.

Awalnya, Dadan menjelaskan bahwa partainya menerima langit -langit anggaran RP 71 triliun tahun ini. Realisasi jumlah ini saat ini benar, realisasi saat ini benar, realisasi saat ini hanya 2,38 triliun, atau 3,36%.

Jumlahnya terdiri dari 0,1% dari anggaran pengeluaran karyawan atau penyerapan RP. 386,87 juta RP dari langit -langit asli. 3,52 triliun. Dadan mengatakan bahwa salah satu alasan untuk menyerap, karena karyawan Bundan belum dibayar.

“Menghabiskan karyawan baru 0,1%, Anda perlu tahu bahwa seluruh BG struktural belum dibayar,” kata Tatan di persidangan (RDP) dengan Ckalon, Kesk -Makarta, Djannal Jakarta, Jakarta, Digotion Jacta, Jakta, Jakarta, Jakarta, Jakarta, Digibral Jacka).

Periksa juga videonya tentang diskon Tokin di BGN: Kesempurnaan sudah ada di meja Menenesn

(ACD / ACD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *