Jakarta-

Fakultas Kedokteran (FMC) Universitas Diponegoro Semarang membentuk gugus tugas untuk mengevaluasi sistem pendidikan terpadu dengan layanan terkait Program Pelatihan Profesi Dokter (PPDS).

Dr Wan Wisnu Prajoko, Dekan FK Undip di Semarang, mengatakan gugus tugas ini dibentuk bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang atau RSDK.

Menurutnya, kelompok kerja tersebut bertujuan untuk memperbaiki dan mengevaluasi sistem pendidikan yang terintegrasi dalam layanan rumah sakit. Hal itu terungkap dalam jumpa pers terkait meninggalnya salah satu mahasiswa PPDS ARL.

“Kami memahami perlunya integrasi yang lebih baik, membentuk ‘kelompok kerja’ dengan RSDK untuk mempersiapkan langkah-langkah teknis guna menyelesaikan program pelatihan anestesi,” kata dokter spesialis bedah onkologi itu dalam konferensi pers. Jumat (23/23/2024).

Yanan menyampaikan melalui “pokja” tersebut, FK Undip dan RSDK akan menyusun langkah konkrit agar jam kerja mahasiswa tidak terlalu diperhatikan secara serius.

“Harusnya Pokja antara FK Undip dan RSDK menyusun langkah-langkah khusus mengenai jam kerja mahasiswa atau mahasiswa. Harus adil, tidak melelahkan.” Detail tim, kata satgas.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa kelompok “satgas” telah menyiapkan solusi desain program pelatihan anestesi di FC Undip, yang harus menjadi model bagi program pelatihan lainnya. Saksikan video “Pengakuan Dokter Sekelompok Senior yang Mengikuti Pelatihan Kedokteran” (suc/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *