Labuan Bajo –
Destinasi wisata baru Parabuar di Labuan Bajo akan dikembangkan dengan pendekatan filosofis Gendang One Lingko Pe’ang. Apa filosofi ini?
Perluasan konten budaya Manggarai merupakan strategi pengembangan kawasan Parabuar yang dipilih Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk menghadirkan nilai-nilai budaya yang menjadi peristiwa penting dalam pengembangan destinasi wisata tersebut.
Konsep Gendang One Lingko Pe’ang dipilih karena mencerminkan kedalaman nilai warisan leluhur masyarakat Manggalai.
Filosofi ini secara umum mencakup lima bagian ruang hidup: desa (Beo Bate Elor/Natas Bate Labar), rumah adat (Mbaru Bate Kaeng, Mbaru Gendang), altar (Compang Bate Takung), taman (Uma Bate Duat/Lingko) dan air. musim semi (Wae Bate Teku).
Plt Direktur Jenderal BPOLBF Frans Teguhi mengatakan, konteks budaya akan menjadi jiwa kawasan Parapura dan hal itu akan tercermin dalam rencana perancangan dan pengembangan kawasan tersebut.
“Ini merupakan salah satu cara bagi BPOLBF agar budaya kita dapat terakomodasi secara maksimal dan maksimal serta menjadi jiwa dari master plan dan desain pembangunan Parapuar. Kami berharap pengembangan pariwisata bisa memiliki visi yang jelas, berkarakter, Parapuar menunjukkan kekayaan. dan karakter budayanya, keunikan kita,” kata Frans saat Focus Group Discussion (FGD) meninjau Master Plan Palapual, Selasa (5 Juli 2024).
Gabriel Mahal yang mencintai dan mengamati budaya Manggarai menambahkan, muatan budaya yang hendaknya ditampilkan Parpauar bisa berupa pola desa, penataan rumah sesuai status dan orientasi masyarakat Manggarai yang bermakna dan kearifan lokal.
“Parapuar ingin menciptakan kesadaran terhadap lingkungan dan budaya. Membangun Parapuar ibarat membangun desa baru. Dalam membangun desa baru sebaiknya mengikuti pola desa lama masyarakat Manggara, dan Parapuar menyatukannya untuk mewakili. Gendang One Lingko Pe’ang, itu roh dari Palapu’al.
Gabriel mengatakan, selain muatan budaya, juga harus mempertimbangkan ritual adat yang perlu dilakukan ketika membangun atau mengembangkan di Palapual.
Selain itu, ritual adat yang dilakukan juga harus diperhatikan agar Palapuar memiliki jiwa dan nilai yang nyambung, ujarnya. Saksikan Video “Kapal Phinisi Terbakar di Labuan Bajo, Sandiaga Tekankan Pentingnya Kepatuhan CHSE” (wsw/fem)