Jakarta –
Read More : Kisah Para Pasien Rhabdomyolysis, Otot hingga Ginjal Rusak Usai Olahraga Berlebihan
Strain baru SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, telah muncul dan beredar di beberapa negara, yaitu strain XEC. Para ilmuwan meyakini jenis ini lebih menular dibandingkan jenis COVID-19 lainnya.
Varian XEC pertama kali ditemukan di Jerman pada Juni 2024. Kini telah menyebar ke 27 negara termasuk Inggris, Denmark, Polandia, Portugal dan Tiongkok.
Sementara itu, prevalensi KTK di Amerika Serikat dan Kanada masih tergolong rendah.
Berikut beberapa fakta yang perlu Anda ketahui tentang opsi XEC. Apa pilihan XEC?
Varian XEC merupakan rekombinasi dari dua varian COVID-19 sebelumnya, yakni KP.3.3 (varian FLiRT) dan KS.1.1. Dr Albert Ko, seorang dokter penyakit menular dan profesor di Yale School of Public Health, mengatakan hal ini bisa terjadi ketika seseorang terinfeksi dua jenis SARS-CoV-2 yang berbeda.
“Anda dapat mengalami apa yang kami sebut rekombinasi, di mana potongan materi genetik dari satu spesies bergabung kembali dengan spesies lain. Dan itu dapat menciptakan strain baru,” jelas Dr. Koh seperti dikutip Today.
William Schaffner, seorang profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, mengatakan itu adalah subtipe Omicron dari XEC. Hal ini mirip dengan tipe sebelumnya di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir.
Strain tersebut termasuk strain FLiRT dan strain yang saat ini dominan di Amerika Serikat, KP.3.1.1. Beberapa ilmuwan juga menyebut jenis KP.3.1.1 ini sebagai “DeFLuQE”. Apakah tipe XEC lebih menular?
Dr Schaffner mengatakan varian XEC tampaknya sangat menular. Mirip dengan varian Omicron lain yang keluar baru-baru ini.
“Penyebarannya sangat mudah, sehingga semakin populer,” ujarnya.
Seperti jenis COVID-19 lainnya, jenis XEC juga ditularkan dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan. Hal ini dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, batuk, atau bersin.
“Tampaknya ia berperilaku serupa dengan banyak subtipe Omicron lainnya. Sejauh ini belum ada tanda-tanda peringatan XEC,” jelas Schaffner.
Profesor dan salah satu ketua Departemen Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, Andrew Pekosh, PhD, mengatakan jumlah jenis XEC berkembang pesat. Faktanya, ini adalah pilihan yang paling cepat berkembang di banyak negara Eropa.
Pekosch menjelaskan, varian XE setidaknya memiliki satu mutasi pada protein ringan. Meskipun hal ini berpotensi membuatnya lebih mudah dipindahtangankan, masih belum jelas apakah XEC akan memilih opsi lain.
Berikutnya: Gejala COVID-19 Tipe XEC Tonton Video: Kasus Covid-19 Meningkat di Singapura, Perkiraan Peningkatan Tajam di Bulan Juni (sao/suc)