Jakarta –

Stok beras diperkirakan turun di bawah 3 juta ton pada awal tahun depan. Direktur Utama Perum Bulge Vayu Krishnamurthy mengatakan kekhawatiran tersebut berdasarkan pengalaman stok di awal tahun 2024 dan memperkirakan tidak ada panen besar di awal tahun 2024.

“Kita menghadapi bulan lemah Januari-Februari, kita belum panen, khawatir kekurangan 3 juta ton (beras). Bulan Maret akan datang Ramadhan,” ujarnya dalam rapat bersama DPR RI IV. Komisi. Rabu (4/9/2024).

“Kami perkirakan defisit 3 juta pada Januari 2025 karena tahun ini besar sekali,” ujarnya.

Meski begitu, Bulog meyakini pasokan saat ini di akhir tahun akan mencukupi, namun tidak banyak. Bayu memperkirakan persediaan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,5 juta ton.

“Stok pemerintah saat ini sekitar 1,35 juta ton, 900 ribu di antaranya berasal dari luar negeri. Pembelian dalam negeri diharapkan 200 ribu lagi yang akan dipasok akhir tahun. 2,45 juta, lebih dari itu. 2,5 juta akan digunakan untuk bantuan makanan.” 450 ribu SPHP sisa 2 bulan, 500 ribu ton sisa 4 bulan, sebagai catatan kita punya cadangan di akhir tahun. 1,5 juta mudah-mudahan ini yang ingin kita capai,” jelasnya.

Stok di akhir tahun hanya 1,5 juta ton, dan ada kekhawatiran akan kekurangan 3 juta ton di awal tahun 2025, Bulog ingin pemerintah baru diberi tugas eksploitasi beras lebih awal.

“Pemerintah sudah memesan tambahan cadangan terlebih dahulu agar kita bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik. Perintah itu diberikan oleh Badan Pangan yang mendapat perintah dari Presiden. Terus terang, kita perkirakan pada bulan Maret, menjelang Ramadhan,” jelasnya. . telah melakukan

Saksikan juga videonya: Pertimbangan Penelitian Padi Gogo di RI: Aspek Kelaparan Pangan-Lingkungan

(apa saja/kg)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *