Magetan –

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetana berencana mengundang wisatawan yang sedang viral ke warung ghetto mahal di kawasan Telaga Sarangan. Mengapa?

Warung Prima Rasa di Telaga Sarangan, Magetan menjadi populer karena menaikkan harga nasi goreng bagi wisatawan sebesar Rp 225.000. Belakangan, pemilik toko merasa telah ditipu.

Pasalnya, ia memasang spanduk berisi menu yang dijual beserta harganya. Menurut Prima, pemilik kios, pengunjung yang membuat kios tersebut viral memesan lebih dari satu menu. Oleh karena itu, wajar jika pembeli harus membayar Rp 225 ribu.

“Mungkin anak muda sudah terbiasa membeli makanan di angkringan, selama ini belum ada keluarga pemilik toko yang protes atau kembali,” kata Prima, Jumat (6/7).

Eco Radito, Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Magetan pun angkat bicara soal pencemaran nama baik tersebut. Menurut dia, harga pangan di tempat wisata sebenarnya relatif.

“Sebenarnya persoalan harga itu relatif. Itu sangat tergantung pada pembeli dan dari mana mereka membeli. Tapi paling mudah kalau dibandingkan dengan yang lain,” kata Eka, Sabtu (8/6/2024) saat dilantik.

Ditanya apakah akan memanggil Bagus Aldiwa, turis yang menyebarkan harga ghetto, Eko mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkannya. Namun, ia juga memperhitungkan tempat tinggal Bagus yang mengaku berasal dari Blitar.

“Sebenarnya ada baiknya (menyebutkan nama wisatawan yang menyebar). Tapi pertimbangkan tempat tinggal pembuat kontennya,” kata Eka.

Sebelumnya diberitakan, Bagus mengaku kaget saat membayar nasi goreng seharga Rp 225.000 di warung Telaga Sarangan. Pengalaman buruknya ia bagikan di media sosial.

Kisah nasi gorengnya dengan harga keterlaluan menjadi viral dalam video berdurasi 3 menit yang dibagikan di beberapa grup WhatsApp.

Diakui Bagus, dirinya dan adiknya kaget dengan harga makanan di warung tersebut. Saat itu, ia memesan tiga porsi nasi goreng, ember, es jeruk, dan teh manis. Yang mengejutkan Bagus, dia dimintai uang sebesar 225.000 rubel untuk seluruh menu yang dipesannya saat membayar.

“Baiklah sobat semuanya, jadi saya ingin berbagi kepada kalian semua yang ingin berlibur ke Telaga Sarangan Magetan, berhati-hatilah. Jika kalian ingin membeli makanan di warung sekitar Telaga Sarangan, saya sarankan kalian membelinya lebih baik. (Nasi) paginya petel yang dipakai perempuan di jari, sorenya juga beli sate dan lontong kelinci, wajar (harganya),” kata Bagus.

——-

Artikel ini muncul di detikJatim.

Lihat langkah Sandia untuk menertibkan top-loader di tempat wisata (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *