Jakarta –

Read More : Pesan Prabowo Buat Anak Buah Menkomdigi: Bersih dari Kongkalikong

Program digitalisasi pembayaran pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pedesaan dinilai sudah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan.

Direktur Jenderal Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Anwar Saddat mengatakan, beberapa masyarakat pedesaan sudah merasakan dampak positif dari digitalisasi pembayaran UMKM, seperti perluasan hubungan dengan konsumen, pemasaran produk, serta terwujudnya transaksi keuangan dan penerimaan. . lebih efektif.

Meski demikian, Anwar juga mengakui masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki agar digitalisasi UMKM di tingkat desa semakin lancar dan dapat dirasakan oleh seluruh warga dan perangkat desa.

“Jadi masih jauh dari sempurna karena masih banyak masyarakat yang belum bisa menggunakan aplikasi tersebut. Tapi kami tidak pesimis, kami terus memberikan motivasi khususnya para kepala desa untuk fokus menjadikan UMKM di desa-desa berwawasan pembayaran digital. .” kata Anwar dalam keterangan yang diterima detikINET.

Menurut Anwar, beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah sumber daya manusia (SDM), infrastruktur khususnya jaringan internet, anggaran di tingkat desa dan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah.

“Untuk saat ini perkembangan digitalisasi UMKM nampaknya masih lebih maju hanya di wilayah Pulau Jawa. Kami berharap integrasi sumber daya manusia, anggaran, dan infrastruktur jaringan ini dapat berjalan dengan lancar,” imbuhnya.

Diakui Anwar, anggaran program digitalisasi di tingkat desa terhambat karena banyak digunakan untuk dana darurat seperti COVID-19. Ia berharap kini anggaran untuk program tersebut bisa lebih optimal.

Selain itu, Apdesi, kata Anwar, berharap semakin terintegrasinya integrasi data untuk mendukung program digitalisasi UMKM di desa-desa.

“Kemarin kita melihat data bansos desa tiap kementerian dan lembaga masih berbeda-beda. Dengan data yang terintegrasi pasti akan lebih mudah mempercepat digitalisasi UMKM di desa,” jelas Anwar.

Dalam waktu dekat, Anwar mengatakan, gagasan percepatan digitalisasi pembayaran UMKM akan dibahas dalam rapat kerja nasional APDESI yang akan digelar di Bali pada akhir Juli 2024 dan akan mengundang presiden, kementerian, dan seluruh pihak. pihak-pihak yang berkepentingan dalam pertemuan tersebut. tingkat desa di seluruh Indonesia.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan digital, PT Trans Digital Cemerlang (TDC), memandang digitalisasi transaksi pembayaran merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh UMKM di tengah derasnya arus uang dan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih.

“Digitalisasi transaksi keuangan UMKM di pedesaan merupakan salah satu cara untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Tentu saja saya sebagai perusahaan yang memfasilitasi transaksi keuangan digital mendukungnya,” ujar Indra, CEO TDC.

Indra mengatakan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi sistem transaksi digital melalui kerja sama dengan berbagai komunitas UMKM di Indonesia. Sosialisasi transaksi keuangan digital berbasis kualitas perusahaan seperti kepemilikan standar ISO 9001:2015 dalam hal manajemen mutu, ISO 37001:2016 dalam hal sistem manajemen anti suap dan ISO 27001:2022 dalam hal keamanan informasi sistem.

Kemudian sosialisasikan tentang kemudahan penggunaan produk sistem pembayaran tersebut. TDC sendiri memiliki tiga produk yaitu M2PAY, MEbook dan Posku Lite. Masing-masing dari ketiganya menyediakan metode pembayaran dan pemantauan transaksi, sistem informasi terintegrasi dan kemudahan registrasi di toko dan bistro.

“Kami sudah melindunginya dengan ISO dan kami terafiliasi dengan Asosiasi Teknologi Finansial Indonesia. Penting bagi UMKM di pedesaan untuk mengetahui identitas perusahaan penyedia sistem transaksi digital karena itu bagian dari perlindungan mereka sebagai pengguna,” dia menyimpulkan. . Simak video “Tips Mipyme Bagi Wanita Yang Ingin Berwirausaha” (asj/asj)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *