Jakarta –
Read More : Terpilih Sebagai Gubernur Baru Jakarta, Pramono Janji Sambangi PKL-UMKM
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program penguatan UMKM khususnya bagi petani pedesaan. Abu Sufyan, petani mangga asal Desa Botolinggo, Kecamatan Botolingo, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mampu meningkatkan skala usahanya secara signifikan berkat dukungan kuat dari BRI.
Alpukat biru asal kota Botolingo merupakan komoditas yang bagus dengan rasa yang manis, bau yang tidak terlalu encer, lembut dan cara menikmatinya yang istimewa, daging buahnya bisa diambil langsung seperti buah alpukat. Ciri-ciri tersebut membuat Mangga Botolingo populer di pasar lokal dan menarik perhatian luar daerah.
Mengetahui BRI melalui rekan-rekan petani yang tergabung dalam Kelompok Sumber Mangga Abu Sufyan, mereka mulai mendapat dukungan finansial komersial melalui Lembaga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Modal awal yang diterimanya dari BRI membantunya meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya.
Selain dukungan finansial, Abu Sufyan dan mitra kelompoknya juga mendapat bantuan dan edukasi dari BRI, mulai dari pengelolaan keuangan hingga penggunaan operasional metode pembayaran modern seperti QRIS dan program BRImo.
Abu Sufyan dalam keterangannya pada Minggu mengatakan: “BRI sangat membantu bisnis saya. Prosesnya cepat dan saya disarankan untuk mengelola uang saya dengan lebih baik. Lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (24/11/2024).
Dengan bimbingan yang diberikan BRI, Abu Sufyan bisa menjual produknya ke luar daerah. Sistem perdagangannya diterapkan tidak hanya secara lokal, tetapi juga secara online di wilayah lain seperti DKI Jakarta. Meski pasar besar masih dilaksanakan langsung di sekitar kotanya, namun bantuan yang diberikan membuka peluang bagi Abu Sufyan untuk memperluas pasarnya.
Dengan penghasilan puluhan juta per bulan, Abu Sufyan kini bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya. Pendapatan dari bisnis biru digunakan untuk membiayai pendidikan anak, menunjang perekonomian keluarga dan membeli real estate. Luas lahan yang dikelolanya sekitar lima hektar dan mempekerjakan sekitar 10 orang pekerja untuk membantu berbagai tugas, termasuk menangani, membudidayakan, dan memetik mangga sebelum dijual.
Dalam kesempatan tersebut, Executive Vice President BRI Ultra Micro M. Candra Utama mengatakan keberhasilan Abu Sufyan merupakan indikasi nyata betapa kerja sama jangka panjang dan dukungan teknologi dapat meningkatkan kesehatan petani dan menciptakan lapangan kerja di daerah tersebut. Menurutnya, dukungan BRI tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga pendidikan dan teknologi yang memberdayakan petani dalam mengelola usahanya secara profesional dan efisien.
“Abu Sufyan adalah contoh cemerlang bagaimana inovasi, teknologi, dan kolaborasi dapat mengubah kehidupan. Melalui kemitraan kami dengan BRI, kami ingin melihat lebih banyak petani yang tidak hanya dapat bertumbuh tetapi juga menjadi penggerak perekonomian di wilayah tersebut.” , kami yakin perusahaan seperti Abu Sufyan tidak hanya bisa bertahan, tapi juga tumbuh,” ujarnya. Juga bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat. Itu saja.
Tonton juga videonya: Cara Menarik Petani Ribuan Tahun: Andika Beri Semangat, Luthfi ‘Petani Digaji’
(alias / alias)