Jakarta –
Read More : Hasil Lengkap Matchday Keenam Liga Europa: MU Menang, Spurs Imbang
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Saharsu Monwarfa meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Maliani Andrawati menurunkan target defisit APBN 2025 dari 1,5% menjadi 1,8%. Target tersebut lebih rendah dibandingkan angka yang dipatok Sri Miliani yakni 2,45% hingga 2,82%.
“Kami berharap kepada Menteri Keuangan dan Komisi XI DPR RI, Rabu (6/5/2024).
Dengan adanya ruang fiskal, pemerintahan Prabowo Subianto-Jabran Rakabooming Raka akan lebih leluasa mematangkan Rencana Kerja Pemerintah (GWP) dan APBN melalui APBN Perubahan (APBN-P). Suharso mengatakan dengan memperkecil defisit, pemerintah akan merasionalisasi belanja negara dan memaksimalkan pendapatan negara.
Saat ini kedua hal tersebut sedang direncanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mencontohkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang menyebutkan RKP dan APBN pemerintah saat ini merupakan pemerintahan baru.
Suharso mengatakan, Jokowi menerapkan APBN-P saat menggantikan pendahulunya Susilo Bambang Yudhoyono.
“Presiden terpilih juga mempunyai peluang untuk mengeksekusi APBN Perubahan. Ingat, hal ini juga pernah dilakukan oleh Pak Jokowi pada tahun 2014, untuk APBN tahun 2015. Padahal, waktunya sangat singkat, hanya 1 bulan. Saya kira begitu, ” dia berkata.
Menanggapi hal tersebut, Sri Maliani memberikan jawaban singkat dan mengatakan bahwa masalah tersebut akan dibicarakan lebih lanjut. “Iya, nanti kita bicarakan lagi,” tutupnya. (ily/ti)