Jakarta –

Pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengikuti China-ASEAN Business Investor Summit (CABIS) ke-21 yang diselenggarakan di Nanning, Gangxi, Tiongkok. Acara ini menjadi peluang untuk menarik investor asing ke Indonesia.

Wakil Sekretaris Jenderal HIPMI Anthony Leong memberikan pemaparan mengenai peluang investasi di Indonesia. Anthony Leong menekankan pentingnya kerja sama antar negara ASEAN untuk memperkuat lingkungan investasi di kawasan, khususnya di Indonesia.

“Indonesia memiliki sumber daya alam, bonus demografi yang signifikan, pasar konsumen yang besar, serta lingkungan ekonomi dan politik yang stabil. Semua itu menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi bagi para investor,” kata Anthony dalam keterangannya (29/9/2024).

Dalam pemaparannya, Anthony menjelaskan data terkini penerimaan investasi di Indonesia mencapai Rp 829,9 triliun (sekitar $54 miliar) pada semester I tahun 2024. Angka tersebut mencerminkan kepercayaan global terhadap kekuatan ekonomi Indonesia dan memberikan gambaran positif terhadap stabilitas dan sentimen investasi di negara ini.

Anthony menekankan pentingnya pengusaha muda yang berkolaborasi antar negara, karena kecenderungan berorganisasi saat ini terlihat sebagian besar berusia di bawah 50 tahun.

“Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia dan memiliki cadangan mineral yang signifikan seperti nikel, tembaga, dan bauksit. Dengan meningkatnya fokus global terhadap energi terbarukan, Indonesia berupaya menarik lebih banyak investasi di sektor ini. Menarik,” jelasnya.

Anthony menekankan peran transformasi digital dalam menyederhanakan proses investasi. “Melalui layanan investasi satu atap, cara penanaman modal asing kini jauh lebih mudah dan efisien. Kami siap menjadi mitra strategis bagi investor internasional, khususnya dari Tiongkok, untuk menjalin kemitraan bisnis di Indonesia,” ujarnya.

Dengan berbagai insentif seperti pembebasan pajak penghasilan hingga 20 tahun dan penghapusan tarif impor di beberapa sektor, Anthony yakin Indonesia semakin menarik bagi investor asing. Ia mencontohkan beberapa investasi sukses yang dilakukan perusahaan besar, antara lain Toyota, Mitsubishi, dan ExxonMobil, memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.

Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mengajak dunia usaha Tionghoa untuk lebih aktif menjajaki peluang investasi di Indonesia.

“Bersama-sama, kita dapat membangun masa depan yang sejahtera dan memperkuat hubungan bilateral. Saya optimis melalui kerja sama dan kemitraan, baik Indonesia dan Tiongkok dapat saling memperoleh manfaat ekonomi yang signifikan,” ujarnya.

Selain itu, dalam upaya memperkuat kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok, telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara beberapa lembaga utama kedua negara. MoU tersebut diadakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Perdagangan dan Investasi Tiongkok-ASEAN (CABIS).

Nota kesepahaman pertama ditandatangani antara CABIS dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Hal ini bertujuan untuk membuka peluang kerja sama bisnis antara pengusaha muda Indonesia dan kawasan ASEAN, khususnya dalam memfasilitasi investasi dan perdagangan lintas batas.

Selain itu, Sub-Dewan CCPIT Guizhou menjalin kemitraan dengan dua asosiasi bisnis besar di Indonesia, yaitu HIPMI dan Asosiasi Pengusaha Tionghoa Indonesia (ICEA). Kerja sama ini diharapkan dapat mempererat hubungan bisnis yang lebih luas.

Menurut Anthony, kerja sama ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara, namun juga membuka peluang besar bagi wirausaha muda di Indonesia dan komunitas Tiongkok untuk aktif terlibat di pasar global.

“Penandatanganan MoU ini merupakan tonggak penting dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Kami berharap kerja sama ini dapat memperkuat investasi, memperluas jaringan usaha dan menciptakan lebih banyak peluang usaha,” kata Anthony.

Melalui kerja sama ini, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok diharapkan akan semakin erat dengan partisipasi wilayah perdagangan strategis kedua belah pihak. (fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *