Jakarta –

Read More : Cara Mudah Memperlambat Usia Biologis Agar Terlihat Lebih Muda dari Usia Asli

Nigeria sedang menghadapi epidemi Lassa. Pejabat kesehatan setempat mencatat 163 kematian pada Jumat (8 Agustus 2024).

Virus Lassa adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Lassa, virus RNA milik keluarga Arenaviridae. Penyakit ini dapat ditularkan melalui urin dan feses tikus Mastomys natalensis.

Ahli epidemiologi Dicky Budiman mengatakan penyakit Lassa merupakan penyakit endemik di negara Afrika Barat tersebut. Selain di Nigeria, penyakit Lassa juga ditemukan di negara-negara seperti Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.

“Penyakit ini biasanya hidup di dekat pemukiman penduduk di pedesaan. Namun di perkotaan, di Afrika, bisa terjadi karena sanitasi yang buruk,” ujarnya kepada detikcom, Jumat (9/8).

Mayoritas penderita demam Lassa tidak menunjukkan gejala atau tidak menunjukkan gejala.

Lanjutnya, “Mayoritas atau 80% tidak menunjukkan gejala, sehingga berbahaya karena dapat menular dari orang ke orang.”

“Jika penyakitnya tidak menunjukkan gejala atau tanpa gejala, Anda lebih mungkin tertular,” kata Dickey.

Terkait penyebaran penyakit Lassa di Indonesia, Dickey mengatakan permasalahannya masih kecil. Bahkan ketika orang bepergian ke daerah endemis di Afrika Barat, permasalahannya tetap ada.

Ia mengatakan, “Ini adalah kasus di mana seseorang datang dari daerah endemis di Afrika Barat dan kembali ke Indonesia dan tertular di sana.”

Selain itu, masalah penyebaran penyakit Lassa bergantung pada habitat hewan inangnya, yaitu tikus Mastomys natalensis.

“Saat ini belum ada data seberapa luas penyebaran tikus di Indonesia,” ujarnya.

Untuk mencegah penyebaran virus Lassa di Indonesia, Dicky menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pintu masuk internasional dan domestik. Tonton video “Wisatawan Nigeria dilarang memasuki Inggris karena Omicron” (ath/naf)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *