Jakarta –
Pemerintah telah memastikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) akan naik menjadi 12 persen pada tahun depan. Selain itu, terdapat kebijakan opsi perpajakan di berbagai sektor.
Keputusan tersebut tentu menjadi kekhawatiran banyak sektor, termasuk industri otomotif. Melalui Brand Department Head PT Cherry Sales Indonesia (CSI) Rifki Setiawan menyampaikan pandangannya mengenai dampak kebijakan ini dan langkah yang diambil perusahaan.
Rifki menjelaskan, meski kenaikan PPN dan kebijakan transparan di banyak sektor menjadi tantangan bagi industri otomotif, namun masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan melalui berbagai insentif yang diberikan pemerintah.
“Soal PPN, program opsen dan subsidi, jadi tanpa memberikan kebijakan opsen, mereka juga memberikan subsidi. Masa depan,” kata Rifki saat acara akuisisi 5.000 unit Chery E5 Pure dan J6 di Jakarta Selatan, Minggu (22//2018). 12/2024).
PT CSI mengakui kenaikan tarif PPN akan mempengaruhi harga jual kendaraan.
“Kita masih perkirakan kenaikan harganya, tapi singkatnya mungkin ada penyesuaian karena semua komponen perlu ditambah. Jadi nanti penyesuaian harganya. Tapi berapa, kita belum tahu berapa harganya sekarang. Rilisnya akan diumumkan pada Januari 2025,” ujarnya.
Ia menegaskan, Cherry selalu berhati-hati dalam menentukan harga produk dan tidak ingin terjebak dalam persaingan harga.
“Tentunya dari awal kami selalu meneliti pasar dan lebih memperhatikan masalah harga. Karena kami tidak ingin terlalu lama terjebak dalam persaingan harga murah. Benar-benar terjangkau atau bisa diterima semua orang, tanpa subsidi 3%, dengan harga yang bisa diterima semua orang. “Kami rasa cukup jika kami mampu meluncurkan produknya,” tambah Rifki.
Menurut Rifki, tahun 2024 akan menjadi masa penting bagi Chery, khususnya di segmen mobil listrik.
“Tahun ini kita menikmati armada kendaraan listrik. Memang kita sedang mencetak rekor EV pada tahun 2024, dan pada tahun 2025, kita tertarik dengan upaya pemerintah untuk PHEV, termasuk hybrid dan PHEV pada tahun depan,” imbuhnya.
Langkah strategis ini menunjukkan bahwa Chery tidak hanya fokus pada tantangan kenaikan pajak, tetapi juga memanfaatkan insentif pemerintah untuk memperkuat posisinya di pasar otomotif Indonesia.
Dukungan pemerintah terhadap teknologi mobil ramah lingkungan menjadi peluang emas bagi Chery untuk terus berinovasi relevan dengan kebutuhan pasar. Cherry berharap dapat mempertahankan daya saingnya meskipun mengalami proses penuaan dan adaptasi terhadap kebijakan baru serta pengembangan kemampuan perusahaan yang berkelanjutan. Tonton Video “Video: Pemerintah Tawarkan Rp 265,6 T untuk Insentif PPN Bahan Pokok Pendidikan” (Pendek/Pendek)