Jakarta —
Ada pembelian panik di Jepang. Beberapa warga sibuk membeli beras menjelang libur nasional selama seminggu dan meskipun ada peringatan akan terjadinya gempa bumi besar dan angin topan.
Banyak toko menulis permintaan kepada warga untuk membeli barang secara wajar.
“Agar banyak pelanggan yang membeli, kami meminta Anda membeli satu [karung beras] sehari untuk setiap keluarga,” kata salah satu toko kelontong di Tokyo.
Warga menunggu sebelum toko dibuka
Pekerja di toko lain juga sedikit banyak mengeluhkan hal yang sama. “Kami tidak bisa membeli beras, dan tidak ada cara untuk membelinya dalam waktu dekat, karena toko akan segera kehabisan stok.”
Pegawai toko Fresco mengatakan, stok hari itu bahkan sudah ‘terjual habis’ di pagi hari.
“Pelanggan mengantri sebelum toko buka, namun tumpukan tas yang masing-masing berisi 10 kilogram selalu ludes di pagi hari,” ujarnya.
Menteri Pertanian Tetsushi Sakamoto mengimbau masyarakat atau warga tetap tenang dan tidak panik saat berbelanja pada Selasa (27/8), dikutip JapanToday.
“Harap tenang dalam kegiatan pengadaan, jangan membeli beras sesuai kebutuhan,” kata Sakamoto seraya menegaskan situasi kekurangan pasokan akan teratasi secara bertahap.
Beras sangat populer dalam budaya Jepang, dan hasil panennya bahkan membentuk lanskap negara tersebut hingga digunakan sebagai mata uang pada abad ke-7.
Total rata-rata konsumsi tahunan Jepang adalah sekitar tujuh juta ton per tahun, beras masih menjadi makanan utama yang dikonsumsi di negara tersebut. Tonton video “Warga Ingin Menikah, Populasi Jepang Turun 15 Tahun Berturut-turut” (naf/kna)