Jakarta –

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat untuk tidak menghasut isu kehilangan uang dan bijak dalam menggunakan media sosial. Dalam dua minggu terakhir, video atau konten dari jejaring sosial (Instagram, Tiktok, Facebook dan

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan BIS Agustya Hendy Bernadi menjelaskan fakta yang ditemui BIS terkait beredarnya video uang hilang yang beredar di masyarakat belakangan ini:

1. Konten disebarkan melalui jejaring sosial dan dibagikan di WhatsApp

Hendy mengatakan konten dan informasi yang mempromosikan uang BRI yang hilang belakangan ini tersebar di media sosial dan menyebar melalui WhatsApp dan tidak dapat diverifikasi. Konten tersebut sengaja dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan meresahkan penonton karena ada di antara mereka yang mengajak untuk menarik tabungannya.

2. Konten menyebar dan dihidupkan kembali oleh akun dan buzzer palsu

Konten tersebut berisi deskripsi tabungan perbankan yang tidak aman dan ajakan untuk menarik seluruh dana dari BIS. Hal ini meresahkan penonton karena sepertinya diposting oleh akun yang tidak aman. Salah satunya adalah akun Instagram @ kr1t1k_p3d45 pada 3 Mei 2024 yang memposting di portaljtv.com video yang diambil dari video lama (2023) yang menggambarkan bahwa tabungan bank tidak aman karena uang Nasabah “hilang”.

Pada bulan April juga meledak di jejaring sosial TikTok @ rakyatdotnews.dan WhatsApp terkait kasus kehilangan Rp 400 juta dari klien Makassar Sigit Presetya pada tahun 2018 yang ternyata adalah uang tersebut. Teman karib Sigit, mantan pegawai BRI Zul Ilman Amir, dipinang kliennya untuk berinvestasi di pihak informal (bodong).

Selain itu, akun jejaring sosial (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) juga memposting, pada 23 April 2024, sebuah video yang tergolong scam dihapus dari akun Widia_pengamat Politik TikTok dengan menggambarkan kejadian tersebut kepada nasabah BRI. Hilangnya uang merupakan dampak pemilu, dari serangan terhadap kesejahteraan.

3. Informasi penipuan dan kejadian lama (kasus tahun 2023 genap 2018)

Peristiwa uang hilang yang terjadi merupakan kejadian lama yang informasinya belum lengkap. Misalnya video yang diposting oleh akun Instagram kr1t1k_p3d45 di forum

Jadi tidak benar jika dikatakan menabung di bank tidak aman karena dalam kejadian tersebut nasabah menjadi korban kejahatan rekayasa sosial atau kejahatan penipuan bank, kata Hendy.

Sementara itu, kabar yang kembali beredar di jejaring sosial TikTok @rakyatdotnews terkait kasus penipuan investasi Rp 400 juta yang dilakukan nasabah bernama Sigit Presetya di BRI Makassar terjadi pada 29 Agustus 2018.

4. BIS mengambil tindakan hukum atas ajakan mundur dan menimbulkan keresahan

Atas beredarnya video dan konten tersebut, BRI sendiri melakukan tindakan hukum terhadap pihak manapun yang berniat menyebarkan informasi atau konten yang menyesatkan dan tidak dapat dibenarkan.

Hendy menambahkan, “BRI juga telah mengambil tindakan tegas dan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat karena konten tersebut memuat informasi palsu yang mencoreng citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan sosial.”

5. Menyimpan uang di bank yang aman Ajakan Anda untuk menarik uang bisa dihukum.

Ekonom Segara, Piter Abdullah berpendapat bahwa permintaan penarikan dana dalam jumlah besar tampaknya tidak masuk akal, karena bank adalah satu-satunya entitas komersial di Indonesia yang diawasi secara ketat oleh pemerintah. Pengendalian bank yang ketat diterapkan untuk memberikan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan.

Piter menjelaskan, sejak awal berdirinya, terdapat sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh bank, tak terkecuali pengendalian ketat yang dilakukan oleh berbagai instansi. Padahal, hingga bank tersebut terpaksa bangkrut, masih banyak aturan yang harus dipatuhi.

“Lembaga perbankan paling banyak pengawasannya. Regulasinya ketat. Bisnis yang diawasi dari lahir sampai bangkrut hanya yang diatur. Perusahaan mana yang ketat?” jelas Piter.

Piter terus melanjutkan potensinya menyebarkan berita bohong, yang disebut menyesatkan sebagai permintaan uang darurat di media sosial. Selain itu, penonton harus berhati-hati untuk tidak berbicara.

Apalagi uangnya tiba-tiba hilang saat Anda menabung di bank. Apabila tidak ada bukti dari pihak yang mengeluarkan surat panggilan mengenai hilangnya uang di bank, maka orang yang mengeluarkan surat panggilan tersebut harus dibawa ke pengadilan untuk diadili.

Pihak yang membuat ajakan ini patut dihukum karena ajakan tersebut tidak berdasar dan cenderung menunjukkan apa yang namanya penipuan, diduga hilangnya dana tersebut harus dibuktikan kebenarannya. Jika tidak ada bukti, orang yang terlibat harus dihukum. kata Petrus.

Tonton video “Cakar Kambing Rasa yang Dimasak dalam Oven Arang” (ega/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *