Jakarta –

Read More : Zenix Lewat! Innova Reborn Diesel Matic Jadi Tipe Laris di Keluarga Kijang Innova

Transportasi laut merupakan faktor penting dalam perkembangan perekonomian masyarakat, baik di wilayah Jawa maupun luar wilayah. Demikian cerita Otoritas Transportasi Laut membahas Focus Group (FGD) khususnya wilayah kerja Kawasan Navigasi Kelas Satu Tipe A Tanjung Perak. Latihan FGD identifikasi jalur pelayaran yang masuk ke Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian Kabupaten Sumenep dilaksanakan pada Kamis (8/8) di Hotel Aston Sidoarjo.

Direktur Perhubungan yang diwakili Walikota Kelas A Tanjung Perak Agustono dalam sambutan pembukaan FGD menyampaikan bahwa Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian mempunyai jalur angkutan yang menghubungkan penumpang dari Pulau Jawa – Madura menuju ke Pulau Kalimantan, sehingga mereka dapat mendukung kegiatan ekonomi secara terbuka.

Agustono dalam siaran persnya mengatakan, “Pembangunan kedua pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan jaringan transportasi efisien, aman dan efisien.” Diposting pada Minggu (8/11/2024).

Jalur pelayaran memegang peranan penting dalam keselamatan transportasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Alur pelayaran dimaksudkan untuk melindungi keselamatan dan keamanan pengangkutan, memberikan koridor bagi kapal untuk melintasi perairan, diikuti dengan identifikasi risiko kapal, dan identifikasi tujuan kapal.

Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian terletak di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa. Secara tingkatan, pelabuhan ini berdasarkan KP 432 Tahun 2017 berstatus pelabuhan perbekalan regional.

“Dari sisi perkembangan perekonomian daerah, Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian merupakan pelabuhan utama yang membantu transportasi laut untuk mengangkut barang, yang berperan besar dalam pengembangan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.

Berdasarkan temuan, Pelabuhan Masalembu memiliki kedalaman depan dermaga antara 2,8 hingga 5,2. Sedangkan di Pelabuhan Karamian kedalamannya berbeda-beda, yaitu di depan dermaga antara 4,7 hingga 14,6, kedalaman alur antara 16,8 hingga 27,5, dan jenis material lautnya adalah lumpur berpasir.

“Rute pemberangkatan harus ditetapkan dengan perbatasan yang jelas berdasarkan kompatibilitas regional dan dengan peralatan keamanan yang dikerahkan,” jelasnya.

Agustono juga mengingatkan agar rute pelayaran dicantumkan dalam peta kapal dan buku petunjuk pelayaran serta dipublikasikan untuk pengumuman pelayaran dan berita pelaut Indonesia.

Bersamaan dengan itu, Direktur Pelayanan Telekomunikasi (Telkompel), Capt. Heru Maryanto, mengatakan pada tahun 2024 akan dibangun 8 jalur pelayaran, antara lain Jalan Pelayaran Surabaya Barat (APBS), Jalan Pelayaran Surabaya Timur (APTS), Alur Kaliaget, Alur Probolinggo, Alur Panarukan, Alur Tanjung Wangi, Alur Tanjung Pakis, dan Alur Tanjung Pakis. Pelabuhan Taddan.

Sedangkan di Daerah Navigasi Kelas I Tipe A Tanjung Perak, masih terdapat 4 alur pelayaran yang masuk ke pelabuhan yang sedang dalam proses peruntukan, antara lain Alur Pelayaran Pelabuhan Bawean, Alur Branta, Alur Kalbut, dan Alur Boom.

“Melalui focus group diskusi ini, kami berharap dapat memberikan pandangan dan pendapat para pemangku kepentingan terkait, khususnya dalam mendukung keselamatan dan keamanan pengangkutan barang serta kelancaran pergerakan kapal yang memasuki pelabuhan Masalembo dan pelabuhan Karamian di wilayah tersebut. wilayah Sumenep”. Kapten Pahlawan.

Sekadar informasi, diskusi panel dipimpin oleh Direktur Otoritas Perhubungan dan 5 orang dari Pushidorsal, Kantor Hukum Kementerian Perhubungan, Otoritas Pelabuhan, Manajemen Kelas Satu Tipe A Tanjung Perak, dan Politeknik Surabaya. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh 52 perusahaan secara online dan offline melalui Zoom Meeting. (kilo/kilo)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *