Jakarta –
Produksi garam tradisional diharapkan efisien dan mendukung perekonomian masyarakat setempat. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal.
Salah satu anak perusahaan BUMN Patra Jasa mendukung Kelompok Usaha Pergaraman di Bali. Penambangan garam secara tradisional di Desa Pesinggahan merupakan warisan budaya yang telah ada secara turun temurun. Prosesnya melibatkan penggunaan air laut dan sinar matahari untuk menghasilkan garam berkualitas tinggi, sebuah tradisi yang telah dipertahankan oleh petani lokal selama beberapa dekade.
Penyerahan bantuan tersebut berlangsung pada awal Desember 2024 dan diterima langsung oleh perwakilan kelompok usaha garam antara lain I Ketut Santa, I Nyoman Warta, dan Ni Wayan Putri. Bantuan yang diberikan berupa tempat penampungan air, buaian bayi, tiga buah gubuk, papan nama dan berbagai perlengkapan pendukung lainnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Klungkung Ni Made Candrawati mengapresiasi inisiatif ini.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Patra Jasa kepada kelompok petambak garam di desa Pesinggahan. Melihat kondisi sebagian besar warga yang sudah tidak produktif lagi, bantuan ini diharapkan dapat menambah pendapatan mereka sekaligus menjaga situasi setempat. tradisi pembuatan garam,” ujarnya dalam siaran pers. Rabu (18/12/2024).
Pj Manajer Hubungan Eksternal & CSR Patra Jasa Febriani Tri Elvandhari berharap dukungan ini dapat membantu petani meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk.
“Kami berharap garam tradisional Bali bisa dikenal lebih luas. Program ini melambangkan komitmen kami untuk mendukung perekonomian masyarakat dengan tetap menjaga budaya Bali, khususnya dalam pemanfaatan ekosistem laut untuk pembuatan garam,” ujarnya.
Program ini diharapkan dapat membantu petani garam mempertahankan tradisinya di tengah berbagai tantangan dan membuka akses pasar yang lebih luas terhadap produk garam tradisional Bali. (dingin/dingin)