Jakarta –

Bank terbesar di Swiss, UBS, berencana memberhentikan ribuan karyawannya di seluruh dunia. PHK ini akan mengurangi biaya operasional hingga ratusan miliar rupee.

Berdasarkan pemberitaan Reuters, Jumat (10/5/2024), PHK akan dilakukan dalam lima tahap atau gelombang yang dimulai pada bulan Juni. Kemudian penjajaran selanjutnya akan dilakukan pada bulan Agustus, September, Oktober dan November.

Diperkirakan bank akan memberhentikan sekitar 30.000-35.000 pekerja pada periode ini. Pengurangan terbesar diperkirakan terjadi pada gelombang pertama ini, yakni sebesar 25-30% dari total jumlah karyawan yang terdampak.

“Secara total, 50-60% mantan karyawan CS (Credit Suisse) mungkin akan diberhentikan dalam lima putaran (PHK massal) ini,” tulisnya dalam laporannya, dikutip Reuters, Jumat (10/5/2024).

Sekadar informasi, kabar rencana PHK massal banyak dicari mulai awal Februari 2024. Saat itu, jumlah karyawan disebut-sebut dipangkas seiring dengan rencana perusahaan menghemat biaya operasional hingga US$13 miliar. Rp 204,19 triliun pada tahun 2026 (kurs Rp 15.707)

Catatan Detikcom, rencana penghematan itu terungkap dalam laporan pendapatan terbaru perseroan kuartal IV 2023. PHK lebih mungkin terjadi setelah UBS bergabung dengan Credit Suisse

“Strategi perusahaan difokuskan pada restrukturisasi dan optimalisasi bisnis terintegrasi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan profitabilitas yang lebih tinggi,” Sergio P. Ermotti, CEO UBS Group AG, dikutip CNBC, Rabu (7/2/2024).

UBS telah setuju untuk membeli Credit Suisse seharga $3 miliar pada Maret 2023 sebagai bagian dari tindakan penyelamatan yang diberlakukan oleh otoritas Swiss untuk mencegah sektor perbankan dari keruntuhan. Kesepakatan tersebut, yang terbesar dalam sejarah bank tersebut, menghasilkan aset lebih dari US$1,7 triliun.

Di sisi lain, UBS memangkas biaya sebesar $4 miliar, termasuk PHK. Jumlah PHK pada kuartal keempat lebih dari 3.100, menjadikan jumlah PHK yang diumumkan tahun lalu menjadi lebih dari 16.000.

UBS memperkirakan akan menyelesaikan merger Credit Suisse pada akhir kuartal kedua tahun 2024 dan integrasi operasional kedua bank di Swiss pada akhir kuartal ketiga tahun 2024. Perseroan berencana meningkatkan laba dan menyatakan akan membeli kembali sahamnya pada paruh kedua tahun ini.

Menurut laporan pendapatan, biaya operasional UBS naik 43% menjadi lebih dari US$5 miliar pada kuartal keempat tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh biaya merger dan akuisisi Credit Suisse dan kompensasi penasihat keuangan.

Untuk jumlah ini, UBS membutuhkan $60 juta dari US Federal Deposit Insurance Corp. Ini akan menutupi hilangnya dana asuransi terkait kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank di AS tahun lalu. (kunci/kunci)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *