Jakarta –

Bank Mandiri terus memperkuat komitmen untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat selama tahun 2025. Mempercepat penguatan ekosistem grosir dan perluasan distribusi pinjaman yang berkelanjutan adalah langkah utama perusahaan dalam mempertahankan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi regional di seluruh Indonesia.

Direktur Bank Mandiri Darmavan Junoidi mengatakan strategi tersebut telah mendorong pencapaian kinerja yang kuat ketika mempercepat transformasi digital untuk memperluas layanan keuangan. Menurutnya, sinergi dengan beberapa mitra dan partisipasi dalam program negara adalah langkah strategis untuk memperluas layanan keuangan untuk semua tingkat masyarakat.

Informasi mengevaluasi penguatan pembiayaan di sektor potensial, tergantung pada potensi wilayah dan digitalisasi jasa keuangan, adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ini ditemukan dalam presentasi kuartal pertama 2025 di Jakarta, Selasa (29/4).

“Di dalam perusahaan milik negara yang dimiliki negara, Bank Mandiri memainkan peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berupaya mendukung karakteristik yang sehat, memperluas kerja sama dengan bagian yang berbeda dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di semua wilayah,” kata Darmavan, Kamis (5.05.2025)

Akibatnya, pada Maret 2025, pinjaman Bank Mandiri yang terkonsolidasi dicatat dalam 1,672 triliun. RP atau meningkat sebesar 16,5% per tahun (setahun), karena pertumbuhan positif dalam segmen grosir dan ritel. Selain menjadi mesin utama hasil kredit, segmen grosir juga merupakan kisah utama untuk pertumbuhan segmen ritel melalui ekosistemnya.

Darmavan mengatakan pertumbuhan pinjaman Bank Mandiri menyebar secara merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efisiensi strategi ekspansi.

“Selama kuartal pertama tahun 2025, pertumbuhan Bank Mandiri menyebar secara merata di seluruh negeri, dan juga mencatat pertumbuhan pinjaman dan DPK di atas pertumbuhan rata -rata industri,” jelasnya.

Pinjaman Mandiri fokus pada pengelolaan sektor -sektor yang menjanjikan dan elastis seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor kerja lainnya. Sementara itu, pinjaman perusahaan meningkat sebesar 20% A / A atau kenaikan sebesar 102 triliun. RP hingga 608 triliun. RP. Selain itu, pinjaman perdagangan tumbuh dengan baik pada kuartal pertama tahun 2025, mencapai 21,4% A / A atau RP 296 triliun.

Di sisi lain, pinjaman perusahaan mikro, kecil dan menengah (MPME) meningkat setiap tahun di Rp113 triliun hingga 136 triliun. RP136 triliun. Dalam tiga bulan pertama tahun 2025, pencapaian ini memperkuat komitmen bank Mandira untuk memperkuat ekonomi.

Kinerja yang baik ini juga meningkat. Ini ditampilkan pada pinjaman kinerja (NPL), dapat didukung pada 1,01% pada Maret 2025

“Kami masih memperkuat penerapan kehati -hatian dalam pengelolaan pinjaman, serta optimalisasi pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan, sesuai dengan percepatan di berbagai sektor,” kata Darmavan.

Selain itu, manajemen manajemen risiko juga merupakan bagian penting dari strategi perpanjangan, bank mencatat cakupan NPL Mandiri hanya sebesar 299%, yang mencerminkan stabilitas keuangan yang kuat sambil menunggu risiko kredit.

“Risk management strengthening is our basic basis to ensure that the Mandiri Bank’s growth is sustainable in the long run. We are optimistic, having a strong risk management, the Mandiri Bank can not only support business stability among different dynamics and open many opportunities to grow more ideal in Indonesia. Check out the video “BMSG continues the resilience of Mandiri’s bank commitment” (Ega/Ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *