Jakarta –

Read More : Respons Arsjad Rasjid Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin

Kementerian Perdagangan tengah membahas isu penerapan tarif hingga 200% terhadap barang asal China. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membenarkan wacana tersebut sedang dibahas oleh pemerintah.

Menurut dia, pemerintah sedang mendiskusikan kemungkinan penerapan pajak sebesar 200%. Dalam dua pekan ke depan, hasil kajian tersebut akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Itu sebagian pembahasannya, 2 minggu lagi akan kami laporkan,” kata Agus Gumiwang saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih enggan berkomentar banyak mengenai usulan tersebut. Saat ditanya kemungkinan bea masuk 200 persen, dia hanya mengatakan nanti ada waktu untuk menjelaskannya. Nanti dibicarakan, akan disalurkan, ujarnya singkat.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan sempat berpidato bahwa akan ada tarif tinggi terhadap barang impor dari Tiongkok. Hal itu dilakukan untuk mengatasi membanjirnya impor ke negara tirai bambu tersebut.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan, tidak menutup kemungkinan adanya pajak yang lebih tinggi ini. Pihaknya kini tengah melakukan investigasi melalui Komite Keamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) terhadap membanjirnya impor dari China.

“Iya bisa (tarif 200%), tergantung hasil penyidikan. Kita tunggu dan masih berjalan,” kata Budi kepada detikcom, Sabtu (29/6/2024).

Jika penelusuran tuntas dan dipastikan terjadi banjir impor dari China, maka pemerintah tak segan-segan mengenakan tarif atau bea masuk melalui Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP).

Faktanya, saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh KPPI, setelah prosesnya selesai, bea masuk akan segera ditetapkan melalui prosedur BMTP, jelas Budi.

Saksikan juga video ‘Sri Mulyani Hadapi Jokowi, Bahas Masalah di Bea Cukai’:

(benda/budaya)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *