Jakarta –

Read More : Barcelona Vs Mallorca: Dani Olmo Menangkan Blaugrana

Tahun 2024 Momen Idul Adha telah tiba. Salah satu tradisi yang terkait dengan perayaan ini adalah memakan daging kurban. Momen ini seringkali menjadi kesempatan balas dendam dengan menyantap daging, sapi, kambing, atau domba. Akibatnya, sangat sedikit orang yang menjadi gila karena terlalu banyak makan daging.

Namun makan daging terlalu banyak atau terlalu banyak dapat berdampak buruk bagi tubuh, termasuk pencernaan.

Dr Ari Fahrial Siam, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan daging kambing dan daging sapi termasuk dalam kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak hewani. Lemak ini biasanya merupakan lemak jenuh dan mengandung low-density lipoprotein (LDL), atau lemak jahat.

“Lemak jahat bisa menumpuk di dinding pembuluh darah kita, yaitu di pembuluh darah otak dan pembuluh jantung. Daging kambing selain lemak mengandung protein hewani. Kita membutuhkan protein untuk menggantikan sel-sel yang rusak. karena mengandung protein yang tinggi.

Menurutnya, konsumsi daging berlebihan menimbulkan banyak gangguan kesehatan. Profesor Ari menilai sembelit merupakan dampak langsung dari tingginya konsumsi daging kambing terhadap pencernaan.

Apalagi jika Anda memiliki riwayat penyakit gastroesophageal reflux (GERD), Profesor Ari mengatakan terlalu banyak makan daging bisa memperburuk kondisinya.

Katanya: Selain itu, setelah makan daging, Anda kenyang dan langsung tidur, itu gejala refluks.

Ia mengatakan, Daging merah merupakan salah satu makanan penyebab buang air besar, sehingga harus diimbangi dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi sayur-sayuran. Saksikan video “Mengenali Daging Kurban yang Aman Diminum” (Suk/Suk).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *