Jakarta –
Apple dikatakan sedang melakukan pembicaraan dengan China Mobile, operator dan pelanggan seluler terbesar di dunia.
Kesepakatan tersebut merupakan upaya Apple untuk meluncurkan layanan streaming Apple TV+ di Tiongkok, menurut laporan The Information.
Seperti yang dilaporkan Gizmochina, status negosiasi ini saat ini tidak jelas, tetapi keberhasilannya akan memberikan Apple TV+ akses ke lebih dari 200 juta pengguna ponsel di Tiongkok.
Jika pembicaraan berjalan sesuai dengan Apple, Apple TV+ akan menjadi satu-satunya layanan streaming AS yang berfungsi di Tiongkok.
Saran ini muncul setelah kurangnya persaingan untuk layanan berlangganan Apple di Tiongkok. Apple belum meluncurkan langganan atau layanan media baru di Tiongkok sejak 2017.
Namun, ada tanda-tanda baru baru-baru ini, dengan laporan bahwa Apple sedang menjajaki cara untuk menghadirkan layanan seperti Apple Arcade dan Fitness+ ke pasar Tiongkok.
Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara Tencent dan Apple. Kesepakatan itu akan memungkinkan Tencent memilih aplikasi populernya untuk produk andalan Apple mendatang, Vision Pro, khususnya untuk pasar Tiongkok.
CEO Apple Tim Cook telah mengonfirmasi bahwa Vision Pro akan diluncurkan di China pada akhir tahun ini. Laporan tersebut juga merinci upaya Apple untuk mematuhi undang-undang sensor ketat Tiongkok.
Apple disebut-sebut sedang mencari mitra lokal untuk membantunya menjalankan layanan berlangganannya di Tiongkok, termasuk Apple TV+ dan Apple Arkade, agar lebih fleksibel dan menjadikan layanan tersebut lebih sukses.
Sebagai informasi, Apple TV 4K model high-end terbaru (generasi ketujuh) dengan chip A15 Bionic dan penyimpanan 128GB dibanderol dengan harga RMB 1.161 atau sekitar Rp 2,5 juta pada tahun 11.11 lalu.
Sebagai perbandingan, harga resminya di AS adalah USD 149. Selain itu, biaya berlangganan bulanan Apple TV+ adalah USD 9,99, sedangkan bundel Apple One berharga USD 19,95 per bulan. Tonton video “Apple berencana membeli kembali saham Rp 1,779 triliun” (jsn/rns)