Jakarta –
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan batasan indikatif pada tahun 2025. Namun karena anggarannya berkurang 1,8 triliun DDR sejak 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajukan tambahan anggaran.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku mencoba berpikir positif saat pertama kali melihat besaran anggaran tersebut. Dia menilai angka tersebut merupakan kekeliruan atau kekeliruan Kementerian Keuangan.
“Kalau kita lihat angka ini, kita mengira jumlah yang kita terima adalah 1,7 triliun rupiah. Tadinya saya kira salah, tapi ternyata benar. Kita berharap bisa berjuang untuk meningkatkannya. . pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandi di Gedung DPR RI, Rabu (5/6/2024).
Dalam agenda rapat kerja gabungan dengan KPK, indikator tersebut mengalami penurunan sebesar 49,96 persen dibandingkan anggaran tahun 2024.
“RKA K/L Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2025 (rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Menteri Keuangan Negara Republik Indonesia tanggal 5 April 2024, maka Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Target Kementerian Perekonomian Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 1.768.347.951.000 sebenarnya sudah turun hampir 50% atau 49,96%. ,- kata Angela.
Angela mengungkapkan pihaknya telah menawarkan tambahan Rp 3,5 triliun. Usulan itu disampaikannya dalam pertemuan tripartit dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas).
“Usulan tambahan anggaran sebesar Rp3.052.364.852.000 telah kami ajukan, yang telah disampaikan dalam pertemuan tripartit dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Keuangan pada tanggal 21-22 Mei 2024. Saudara sekalian, kami mohon dukungan Anda. .” Ketua dan anggota Komisi X DPR RI harus terus mendukung kami dalam meningkatkan anggaran,” jelasnya.
Pengurangan anggaran ini juga dicermati Agustina Vilueng Pramestuti, Wakil Ketua Komisi X Fraksi PDIP. Agustin melaporkan adanya penurunan dibandingkan target tahun 2020-2024.
“Indikatif anggaran tahun anggaran 2025 sebesar Rp1,7 triliun. Penurunan dibandingkan tahun 2024 berbahaya,” jelasnya.
Dalam pengantarnya, ia menyampaikan target level Treasury FY2020 sebesar Rp 4,8 triliun. Kemudian turun menjadi Rp 4,1 triliun pada tahun 2021. Tahun 2022 turun lagi menjadi Rp3,8 triliun.
Untuk tahun 2023, limit Kemenparekraf diturunkan menjadi Rp 3,3 triliun. Tahun 2024 menjadi Rp 3,5 triliun. Anggarannya makin parah, tahun 2025 hanya Rp 1,7 triliun. (sabit/sabit)