Jakarta –
Mendapatkan harta warisan yang berlimpah hingga triliunan rupee mungkin menjadi dambaan banyak orang. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi putra konglomerat China, Wang Sicong.
Wang Sicong merupakan pria kelahiran 3 Januari 1988, anak tunggal dari salah satu konglomerat terkaya di China, Wang Jianlin. Ayahnya adalah seorang pengusaha dan pemilik perusahaan pengembangan terkenal Dalian Wanda Group.
Berdasarkan laporan Forbes Real Time Billionaires pada Kamis (16 Mei 2024), Wang Jianlin memiliki aset senilai $6,4 miliar atau setara dengan 102 triliun rupiah (15.940 per dolar AS). Dengan kekayaan sebesar itu, putra semata wayangnya Wang Sicong bisa hidup mewah seumur hidupnya.
Namun ternyata kekayaan dan kelompok bisnis ayahnya tidak “menarik” bagi Wang Sicong. Pasalnya di penghujung tahun 2016, ia mengumumkan tidak lagi mengambil alih bisnis yang dibangun ayahnya.
Seperti dilansir SCMP, kabar tersebut juga dibenarkan oleh Wang Jianlin dalam pidatonya. Oleh karena itu, ia harus mencari manajer profesional yang dapat menjalankan perusahaan setelah pensiun.
“Saya bertanya kepada anak saya tentang rencana suksesinya (menyerahkan perusahaan kepada Wang Sicong), dan dia berkata dia tidak ingin hidup seperti saya,” kata Wang Jianlin.
Alih-alih mewarisi perusahaan ayahnya, Wang Sicong memutuskan untuk memulai perusahaannya sendiri. Ia dikenal sebagai pendiri Prometheus Capital, perusahaan musik Banana Culture, tim e-sports, dan saluran streaming Panda TV.
Berkat berbagai industri yang dimilikinya, Wang Sicong berhasil meraup kekayaan tanpa mewarisi ayahnya. Meski hidupnya penuh kontroversi karena hobinya, namun asetnya dibekukan oleh pemerintah setempat akibat skandal tersebut. (fdl/fdl)