Jakarta –

Read More : Perusahaan yang Sering Lembur Diincar Calo Tenaga Kerja

Indonesia mempunyai ambisi yang tinggi untuk menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Ini adalah satu langkah lagi menuju pencapaian tujuan besar ini.

Indonesia baru saja memasuki tahapan penting dalam keanggotaannya di OECD, yaitu proses aksesi. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia hanya membutuhkan waktu tujuh bulan untuk memasuki proses keanggotaan, sedangkan Argentina yang baru memasuki proses keanggotaan membutuhkan waktu lima tahun.

Sejauh ini, sudah ada 38 negara yang mendukung Indonesia untuk bergabung dalam OECD. Indonesia dapat bergabung dengan Argentina, Brasil, Kroasia, Peru, Bulgaria, dan Rumania sebagai anggota OECD.

Langkah selanjutnya dalam proses aksesi adalah Indonesia menyerahkan memorandum awal langsung ke OECD. Ini adalah dokumen yang disampaikan oleh negara kandidat untuk menjadi anggota OECD untuk mengukur tingkat keselarasan peraturan, kebijakan dan praktik negara kandidat dengan OECD.

Dokumen ini merupakan langkah pertama dalam serangkaian proses untuk menyelaraskan peraturan, kebijakan dan standar suatu negara dengan OECD.

Airlangga mengatakan usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, “Setelah komitmen ini, proses selanjutnya adalah Indonesia mencapai kesepakatan. Memorandum tersebut akan berupa dokumen yang mencakup seluruh koordinasi yang diperlukan oleh ketua panitia. OECD”. Kamis (16/5/2024).

Ada 26 kebijakan yang harus diselaraskan dengan OECD, mulai dari keuangan, ekonomi, antikorupsi, persaingan sehat hingga ekonomi digital. Indonesia diberi waktu 280 hari atau sekitar 9 bulan sejak hari ini untuk mempersiapkan nota kesepahaman awal. Setelah itu, OECD akan mengevaluasi apakah Indonesia layak menjadi anggota OECD.

Indonesia, kata Airlangga, menargetkan bergabung dengan OECD dalam tiga tahun ke depan. Sejauh ini belum ada negara yang diterima menjadi anggota OECD. Indonesia ingin mengikuti jejak Chile yang proses aksesinya hanya memakan waktu tiga tahun.

Airlangga menjelaskan, “Ini memakan waktu antara 3 sampai 4 tahun. Tidak ada satu negara pun yang diterima dalam satu tahun. Tujuan kita tiga tahun itu seperti Chile.”

Airlangga menyatakan, pemerintah telah menunjuk project management office (PMO) di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian untuk mempercepat proses aksesi OECD.

Di sisi lain, Indonesia akan mengundang OECD untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann akan bertemu Jokowi di Istana Negara akhir bulan ini.

Airlangga yang bersaing dengan Singapura dalam menarik investasi mengatakan investasi akan lebih mudah mengalir ke Indonesia jika menjadi anggota OECD. Bahkan, Indonesia mampu bersaing dengan Singapura di Asia Tenggara dalam menarik investasi dari berbagai negara.

Dengan bergabung dalam OECD, Indonesia akan memiliki kebijakan yang sejalan dengan praktik terbaik berbagai negara. Hal ini dinilai menjadi nilai tambah dan meningkatkan kepercayaan investor untuk menginvestasikan uangnya di Indonesia.

“Tentu dampak ekonominya (dengan menjadi anggota OECD) dari segi investasi, kita punya praktik global,” kata Airlangga.

Dengan masuk menjadi anggota OECD, menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam melaksanakan reformasi politik, seperti banyak negara berkembang di dunia.

“Jadi ini best practice untuk reformasi. Kalau reformasi disebut negara-negara yang berpikiran sama, punya kebijakan serupa,” kata Airlangga.

Secara khusus, Airlangga mengatakan jika menjadi anggota OECD, maka akan banyak lembaga investasi dari berbagai negara yang masuk ke Indonesia. Ia yakin Indonesia mampu bersaing dengan Singapura untuk menarik investasi Amerika Serikat (AS).

“Kalau negara-negaranya punya kebijakan serupa, maka yang masuk adalah Sovereign Fund. Nah, kalau itu bisa kita capai, saya optimis posisi Indonesia dan Sovereign Fund yang posisinya dominan di Singapura, ya, akan bersaing. .” . kata Airlangga.

“Sekarang hampir 80% investasi Amerika masuk ke Singapura, dari Singapura sudah menyebar ke berbagai negara,” lanjutnya. (p/rr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *