Jakarta –

Elon Musk menyewa penyedia fixed broadband Indonesia untuk mendukung peluncuran layanan Internet Starlink di Indonesia. Presiden Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Mohamed Arif membeberkan bentuk kerja sama kedua pihak.

APJII Indonesia mengumumkan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Starlink melalui layanan PT Starlink. Dalam perjanjian ini, APJII-Starlink bersuara untuk meningkatkan penetrasi internet di Tanah Air.

Arif menyebutkan, ada delapan kerja sama antara APJII dan Starlink. Pertama, meningkatkan pemerataan akses Internet di Indonesia. Kedua, mendukung pengelolaan industri Internet di Indonesia agar selalu menguntungkan.

Ketiga, mendistribusikan Internet di Indonesia menggunakan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT). Keempat, penggunaan layanan Starlink melalui program kemitraan dengan ISP anggota APJII dengan alamat IP dan ASN yang dikeluarkan dari Indonesia akan mencakup penggunaan layanan Starlink untuk negara lain di Indonesia.

Arif kepada detikINET, Senin (22/4/2024): “(untuk nomor 4) Iya IP Indonesia, dikeluarkan oleh APJII.

Dan bagian kelima, dukungan teknis untuk meningkatkan keamanan siber Indonesia. Keenam, menciptakan persaingan usaha yang sehat pada ekosistem digital di Indonesia.

Ketujuh, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan VSAT kepada anggota APJII. Terakhir, layanan Starlink terkoneksi dengan Indonesia Internet Exchange (IIX) APJII.

Melalui kerja sama antara APJII dan Starlink ini, Arif akan memastikan konektivitas internet tidak hanya bersifat lokal tetapi juga sukses di dalam negeri.

“Dengan mengikuti peraturan yang berlaku, risiko-risiko tersebut harus diminimalkan,” kata Arif.

Sebagai informasi, Starlink telah tersedia di Indonesia sejak Juni 2020, yang saat itu hanya dapat diakses oleh pelanggan bisnis. Starlink telah mendapat hak peluncuran satelit non-geografis (NGSO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (COMI).

Penjangkaran ini berkaitan dengan layanan pemulihan Telecomsat, anak perusahaan Telecom Corporation, dalam operasi jaringan tertutupnya. Kini, Elon Musk ingin memperluas jangkauan pasar Starlink dengan menyasar sektor business-to-consumer (B2C).

Pada saat yang sama, Starlink harus melalui tahap Uji Kualifikasi Operasional (ULO) sebelum resmi meluncurkan penjualan online ke pelanggan akhir. Pilot project tersebut rencananya akan dilaksanakan bulan depan di ibu kota negara kepulauan (IKN).

Sekadar informasi, ULO menguji teknologi dan sistem operasi yang memenuhi standar minimum penyelenggaraan telekomunikasi. Jika dinilai berhasil, Direktorat Jenderal Pos dan Informatika (DIT) Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menerbitkan sertifikat kualifikasi operasional. “SpaceX berhasil meluncurkan satelit Starlink dari roket Falcon 9” (agt/fay)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *