Jakarta –

Read More : Mau Kredit Pajero Sport Varian Termurah? Segini Cicialnnya Tiap Bulan

PT Sejahtera Bersama Nano resmi berkolaborasi dengan PT Grow Bersama Nano (Nanovest) untuk memperkenalkan produk tokenisasi obligasi inovatif pertama di Indonesia. Proyek tokenisasi obligasi yang diberi nama ID Digital Bonds (IDDB) merupakan proyek pertama di Indonesia yang menggunakan tokenisasi aset keuangan dalam bentuk obligasi.

Proyek IDDB ini merupakan hasil pengembangan dan kerja sama antara Nanovest sebagai bursa mata uang kripto yang terdaftar sebagai CPFAK, PT Sejahtera Bersama Nano (SBN) sebagai penerbit token, STAR Asset Management sebagai mitra manajemen investasi, dan Bank Sinarmas sebagai kustodian token. .aset keuangan. obligasi aset.

CEO IDDB Gumarus Dharmawan William mengatakan melalui IDDB, pihaknya berupaya memenuhi permintaan investor yang terus meningkat dengan memberikan akses terhadap token aset dunia nyata (RWA) dengan aset keuangan dasar berupa obligasi.

“Kami yakin IDB dapat menyediakan likuiditas, transparansi, dan ketersediaan aset keuangan dalam bentuk obligasi yang belum pernah ada sebelumnya, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pembangunan negara dengan meningkatkan aliran masuk modal positif ke Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/1). 8/2024).

Bank Indonesia (BI) mencatat adanya arus keluar dana atau modal negara ke luar negeri, baik langsung maupun tidak langsung (capital outflow) senilai Rp 780 miliar pada 19-20 Juni 2024. Aliran modal asing tersebut terjadi melalui penjualan bersih saham. penukaran Rp 1,42 triliun. Sedangkan aliran modal asing melalui pembelian bersih Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp450 miliar dan melalui SRBI (Bank Surat Berharga Indonesia) senilai Rp190 miliar.

Berdasarkan informasi di atas, tingginya arus modal keluar mengakibatkan proyek IDB dimulai dan dirancang untuk mendukung pembangunan negara. Pada tahap awal, kami akan mengembangkan proyek tokenisasi obligasi pemerintah seri INDON 34 dengan menggunakan mata uang dolar AS. Dengan token IDDB, investor akan lebih mudah mengakses obligasi karena modal minimum yang diperlukan untuk membeli token IDDB akan jauh lebih rendah dibandingkan saat membeli obligasi seri INDON 34.

Hingga saat ini, pasar tokenisasi global telah menunjukkan pertumbuhan menakjubkan yang berdampak besar pada perekonomian global. Menurut Markets & Markets, pasar tokenisasi diperkirakan akan tumbuh dari $2,3 miliar pada tahun 2021 menjadi $5,6 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 19%. Saat ini, tokenisasi memiliki potensi besar dan terus berkembang seiring dengan teknologi blockchain.

Menurut laporan Coingecko, ATMR (Real World Asset) menjadi narasi terpopuler pada kuartal pertama dan kedua tahun 2024, memperoleh 35,7% pangsa pasar. Sedangkan RWA sendiri menyumbangkan total 11% trafik internet pada narasi yang terdaftar di CoinGecko. Token ATMR sendiri merupakan token yang mewakili aset dunia nyata seperti emas, saham, rumah, dan aset lainnya, yang dibuat melalui proses tokenisasi menggunakan kontrak pintar di blockchain.

Saat ini token IDDB resmi dalam proses menjadi peserta OJK Sandbox. Calon investor pasti akan mendapatkan beberapa keuntungan menarik dari token IDDB ini. Dikutip Panin Bank, transaksi obligasi negara, khususnya INDON 34, membutuhkan nilai transaksi minimal US$200.000 atau sekitar Rp 3.000 crore.

Keberadaan token IDDB dapat membuka peluang bagi calon investor untuk membeli obligasi seri INDON 34 dengan denominasi transaksi yang lebih terjangkau, mulai dari $1.000. Dengan token IDDB, calon investor akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam aset keuangan berisiko rendah namun berkualitas tinggi dengan cara yang lebih mudah, aman, pembelian minimum lebih rendah, dan lebih efisien dari sebelumnya.

CEO Nanovest Billy Surya Jaya menambahkan: Nanovest, sebagai pertukaran mata uang kripto, memfasilitasi transaksi token IDDB untuk konsumen umum.

Selain itu, investor juga akan mendapat rasa aman karena IDDB merupakan token pertama dengan aset dasar obligasi yang resmi dalam proses menjadi peserta sandbox di OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ujarnya. (hari/hari)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *