Garasi –

Read More : Arsenal Vs Man City: Meriam London Menang Telak 5-1

Untuk mencapai ketahanan pangan, salah satu agenda prioritas yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah saat ini sedang melaksanakan rencana restorasi kolam mati yang tidak terpakai. Kolam yang saat ini tidak digunakan akan dipulihkan nanti.

Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (MIF) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berencana merestorasi lahan tambak seluas 78.550 hektar (Ha) yang tersebar di kawasan Pantai Utara (Pantura). Jawa, salah satunya di Karawang.

Menurut Menteri KP Sakthi Vahyu Trenggono, potensi daging sapi Tanah Air saat ini kurang bagus. Sebab impor daging sapi bisa mencapai 7 triliun. Di sisi lain, terdapat sumber protein hewani lain yang potensial di Indonesia, yaitu industri perikanan.

“Protein hewani kita tidak kuat karena dagingnya sebagian diimpor. Malah impor daging sapi yang mahal sangat sulit, kita impor daging sapi. Tiap tahun kita impor kurang dari Rp 6-7 triliun. Sumber protein kita hanya ikan, katanya. jelasnya pada acara peninjauan rehabilitasi kolam (kosong) yang digelar Kamis (9/1/2025) di Karawang.

“Produksi kita dari perikanan sekitar 7 juta ton, disusul pengolahan 6 juta ton. Tapi kalau 13 juta ton, rata-rata ekspor kita 5 miliar dolar, sekitar 80 triliun dolar,” ujarnya.

Berdasarkan perkiraan Trenggono, investasi yang dibutuhkan untuk memulihkan bendungan di kawasan Pantura sekitar 15 triliun. Pada saat yang sama, jika berhasil, kumpulan tersebut dapat menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 13 triliun.

“Hasil tahunannya sekitar 13,5 triliun,” ujarnya.

Luas tambak yang akan direstorasi di wilayah Karawang adalah 2.548 ha yang dibagi menjadi dua kelompok. Cluster A seluas 1.348 ha dan Cluster B seluas 1.200 ha yang masing-masing akan dibagi menjadi lahan garapan, zona penyangga, dan kawasan hijau.

Lebih lanjut, Trenggono menjelaskan, kolam-kolam yang ada di wilayah Karawang adalah milik Kementerian Kehutanan. Kemudian pabrik pengolahan ikan, pabrik pakan ikan dll. Pemerintah juga menyatakan akan mempertimbangkan nasib air tawar di sekitar bendungan.

“Karena nanti ada pabrik pengolahan ikan, pabrik pangan, dan lain-lain. Yang kita lakukan sekarang sedang memikirkan bagaimana kita bisa memanfaatkan air sungai ini sebagai bahan baku kolam, warnanya sudah tidak ada lagi, tapi sudah ada. akan berwarna murni, sedangkan “Kita bisa mencukupi kebutuhan air, karena kedepannya air juga akan menghadapi krisis”.

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *