Jakarta –
Read More : 5 Kota Indah nan Menakjubkan yang Anti Mainstream di Prancis
Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dan statusnya dinaikkan menjadi ‘waspada’. Tahap II akan dimulai pada Minggu (12/5/2024).
Akibat penilaian tersebut, jalur pendakian menuju Atap Jateng ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Saiful Amri, pengelola basecamp pendakian Gunung Slamet lewat Pambangan, menjelaskan penutupan jalur pendakian sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir pekan lalu. Namun hingga saat ini baru pengumuman resmi yang dirilis.
Siaran persnya keluar kemarin siang tanggal 11. Laporan aktivitas Gunung Slamet keluar setiap 15 hari. Kemarin karena ada peningkatan aktivitas yang signifikan, baru keluar 8 hari kemudian. Bahkan mulai tutup. Kemarin jam 12 siang,” kata Saiful, Senin (13/5), kata detikJateng saat dihubungi.
Karena dari pihak IG Slamet melalui Pampangan belum mengeluarkan penutupan, sejak kemarin sudah ditutup untuk mengantisipasi banyaknya pendaki yang tidak percaya. Akhirnya kami baru bisa memberikan informasi hari ini, tambahnya.
Ia mengungkapkan, saat pengumuman peningkatan aktivitas datang, masih ada ratusan pendaki yang melakukan pendakian melalui pos Pampangan.
Jadi saat keluar keterangan media itu ada pendaki yang melakukan pendakian. Pukul 11.30 WIB kami sudah ada 329 pendaki yang melakukan pendakian dari pos Pampangan, ujarnya.
***
Artikel ini sudah pernah tayang di detikJateng sebelumnya. Baca artikel selengkapnya di detikJateng “Momen ekshu jenazah di Gunung Agung Bali” (msl/fem)