Jakarta-

Read More : Infinix Note 50 Pro: Spesifikasi dan Harga April 2025

Penyakit autoimun terjadi ketika sel-sel kekebalan tubuh berbalik melawan sel-sel sehat. Serangan sel imun ini bisa terjadi di banyak organ, termasuk ginjal.

Pada ginjal, penyakit autoimun yang dapat terjadi adalah nefropati autoimun IgA. Kondisi ini terjadi ketika protein pelawan kuman yang disebut imunoglobulin A (IgA) menumpuk di ginjal, menyebabkan pembengkakan dan lama kelamaan dapat mempersulit ginjal menyaring limbah dari darah.

“Nah, neuropati IgA spektrumnya luas. Ada yang tidak bergejala, ada yang sembuh dengan sendirinya, ada yang perlu diobati, ada pula yang diobati dan tidak sembuh-sembuh dan berakhir dengan gagal ginjal, jadi tidak bisa digeneralisasikan pada semua orang. ,” kata dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dr ngul D Situmorang, SpPD-KGH saat dihubungi detikcom, Jumat (29/11/2024).

Dr. Tinggil mengatakan ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan nefropati autoimun IgA, termasuk faktor genetik. Lebih lanjut, ia menegaskan, prosedur transplantasi ginjal tidak menyebabkan penyakit autoimun.

Obat-obatan yang diberikan pada pasien transplantasi ginjal umumnya dapat mengobati penyakit autoimun. Dokter akan meresepkan obat imunosupresan pada pasien transplantasi ginjal yang berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh. Obat ini juga diresepkan untuk penderita autoimun.

“Penderita penyakit autoimun hanya diobati dengan obat-obatan tersebut. Tidak ada penerima transplantasi yang mendapat obat penyebab penyakit autoimun. Penyakit autoimun mungkin menjadi penyebab gagal ginjal selama ini,” tandasnya. Tonton video “Video: Para Ahli Jelaskan Kaitan Stres dan Lupus” (kna/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *