Jakarta-
Rencana pemerintah untuk menerapkan Opsi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsi Pajak Balik Kendaraan Bermotor (BBNKB) mengejutkan Toyota, meski kebijakan tersebut dinilai menjadi tantangan baru bagi Toyota.
Demikian disampaikan Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi pada acara test drive warna baru Toyota Hilux di Surabaya. “Saya tidak menyangka opsi pajak kendaraan ini akan meningkatkan nilai penjualan,” ujarnya.
“Opsen apa komentarnya ya, soal pasar tahun depan, kalau melihat situasi saat ini bukan berarti pesimis sebenarnya, karena banyak yang kita prediksi,” kata Anton.
“PPN (pajak pertambahan nilai), lalu pajak daerah, seperti opsi pajak kendaraan. Tadi kita mengira opsi ini tidak menambah nilai, tapi mengalihkan dari pemerintah provinsi ke pemerintah kota dan kabupaten,” imbuh Anton.
Melihat tantangan yang dihadapi pemangku kepentingan saat ini, Anton mengatakan penerapan Opsen pada tahun ini dirasa kurang tepat.
“Banyak perkembangannya ada kenaikan. Jadi PPN (pajak pertambahan nilai) naik 1%. Jadi ada peluang meski bukan di Jakarta. Tapi seluruh Jakarta itu DKI Jakarta, pasarnya sekarang hanya 20% dari penjualan pasar “Ya. 80% penduduk Jakarta berada di luar ruangan dan mungkin itu saja bagi sebagian besar dari mereka. Rencananya untuk pertumbuhan,” kata Anton.
“Makanya kami banyak bicara di Gayakindo dan juga dengan pemerintah pusat dan daerah bahwa ini bukan saat yang tepat untuk menaikkan pajak karena situasi perekonomian saat ini, jadi saya sudah bicara dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah bahwa mereka sudah diajak ngobrol sejak awal bulan ini. “Lagipula dampak pajak dan peluangnya besar sekali. Bagaimana bisa dipastikan tidak,” kata Anton lirih.
Jadi, lanjut Anton. Pria jangkung itu berharap pemerintah bisa menilai kembali aturan opsi pajak kendaraan. Mengingat masyarakat membutuhkan stimulus politik yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.
Sri Agus Gumiwang juga menyampaikan pada GJAW 2024 bahwa saat ini pemerintah sedang mengupayakan beberapa subsidi atau insentif tersebut. ” anton berkata…
Jadi kita berharap ya, pajak ini selalu dievaluasi efektivitasnya. Karena kita tahu juga, pemerintah juga butuh. Pendanaan karena ada Banyak kepentingannya, bagaimana kita bisa menyeimbangkan industri otomotif dalam negeri, khususnya produksi dalam negeri ASEAN, misalnya di Vietnam, lalu di Thailand, berdampak kuat pada pasar. Sebab, persaingan juga akan berdampak besar pada industri otomotif di tanah air,” jawab Anton.
Dengan adanya peluang bagi industri otomotif untuk terus berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian negara. Anton berharap pemerintah lebih memperhatikan industri otomotif Indonesia.
“Kami berharap dan saya yakin pemerintah juga tahu bahwa industri otomotif di Indonesia harus dipertahankan, harus dikembangkan. Pertumbuhan, tahun ini sudah melambat. Kita berharap situasi perekonomian ini bisa tumbuh tahun depan,” Anton menyimpulkan “5 Hal Menarik dari Toyota Hilux Ranga: Bisa Apa Saja dan Harga Menarik! “/hari)