Jakarta –
Catatan: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun untuk melakukan bunuh diri. Jika Anda mempunyai pikiran untuk bunuh diri, segera dapatkan bantuan dari psikolog atau psikiater. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala ingin bunuh diri; Hubungi nomor bebas pulsa Kementerian Kesehatan di 021-500-454.
Baru-baru ini beredar cerita tentang seorang wanita Belanda bernama Jolanda Fun yang menginginkan euthanasia atau suntikan mematikan di usia 34 tahun. Jolanda ingin melakukannya setelah menderita depresi sejak usia tujuh tahun dan selalu gagal mendapatkan pengobatan.
Autisme Muak dengan depresi dan kesulitan belajar, Jolanda mengaku ingin lepas dari kehidupannya.
“Hidupku kelam, stres, kacau dan kesepian. Aku sering merasa sedih, sedih, kelam. Orang tidak melihatnya, karena itu topeng yang aku pakai. Itu yang kamu pelajari dalam hidup,” kata Jolanda, dilansir dari The Sun. .
Belanda adalah satu dari hanya tiga negara di Uni Eropa yang melegalkan agama Kristen. Kelompok hak asasi manusia mengatakan hal ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ‘mengakhiri penderitaan’ dengan memerangi penyakit.
Program euthanasia di Belanda memerlukan persyaratan yang ketat. Dalam kebanyakan kasus euthanasia di Belanda, pasien harus melakukannya secara sukarela tanpa paksaan; Penyakit yang diderita pasien menimbulkan penderitaan yang tak tertahankan dan tidak ada harapan kesembuhan bagi pasien.
Angka pada tahun 2022, dilansir Daily Mail, menunjukkan 8.720 orang akan mengakhiri hidupnya dengan cara euthanasia di Belanda. Jumlah ini meningkat 14 persen dibandingkan tahun lalu.
Hal ini tidak terbatas pada situ saja; Pada tahun 2023, jumlah orang yang melakukan euthanasia akan meningkat menjadi 9.068 orang. 138 orang, atau 1,5 persen populasi, menerima dukungan setelah mengalami masalah kesehatan mental yang serius.
Berikutnya: persyaratan untuk euthanasia
(avk/naf)