Jakarta-

Read More : Stellantis Hadirkan Mobil Listrik Leapmotor Untuk Afrika Selatan Lewat Giias 2025

Darah dalam urin, juga dikenal sebagai hematuria, adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan perubahan warna urin. Urine pasien berubah warna menjadi coklat atau merah muda karena terkontaminasi sel darah merah.

Kelainan darah pada saluran kemih tidak boleh dianggap remeh karena menandakan adanya masalah serius pada ginjal, prostat, atau saluran kandung kemih. Nah, yuk ketahui cara mencegah penyebab kencing darah melalui pembahasan berikut ini

Menurut Healthline, Verywellhealth, dan Medicalnewstoday, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan urin berdarah pada pria dan wanita: 1. Infeksi saluran kemih (ISK)

Hematuria, atau darah dalam urin, sering kali disebabkan oleh infeksi pada ginjal, uretra, atau kandung kemih. Ketika bakteri menginfeksi uretra, atau saluran yang membawa urine keluar tubuh melalui kandung kemih, infeksi dapat menyebar ke bagian lain, seperti kandung kemih dan ginjal. Infeksi ini sering kali disertai rasa sakit dan keinginan buang air kecil yang terus-menerus.2. Pembesaran prostat

Salah satu penyebab utama hematuria pada pria paruh baya adalah pembesaran prostat. Prostat yang membesar memberikan tekanan pada uretra, menghambat proses pengosongan kandung kemih saat buang air kecil sehingga menyebabkan infeksi saluran kemih melalui darah.3. Batu ginjal

Terkait juga dengan masalah ginjal, batu ginjal juga merupakan kondisi medis yang dapat menyebabkan adanya darah pada urin. Batu ginjal sendiri terbentuk dari mineral dalam urin, dan ketika tumbuh, batu tersebut mengancam untuk menyumbat kandung kemih sehingga menyebabkan rasa sakit pada pasien 4. Kanker

Jadi, darah dalam urin sering kali merupakan gejala yang disebabkan oleh kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat stadium lanjut. Gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba tanpa adanya gejala fisik sebelumnya.5. Latihan berat

Olah raga atau aktivitas fisik yang berlebihan ternyata dapat menimbulkan masalah pada fisik, salah satunya adalah adanya darah pada urin. Faktanya, hingga 5-25% orang diketahui memiliki darah dalam urinnya setelah berjam-jam atau 2-3 hari melakukan olahraga berat. Oleh karena itu, aktivitas fisik hendaknya dilakukan sesuai kebutuhan dengan memperhatikan kekuatan fisik setiap orang. Efek obat-obatan

Narkoba dapat menyebabkan adanya darah pada urin, terutama pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan antikoagulan seperti warfarin yang menyebabkan darah pada urin. Selain warfarin, obat lain yang mempengaruhi warna urin antara lain phenazopyridine dan sulfasalazine.7. Prosedur medis saluran kemih

Gejala adanya darah pada urin merupakan salah satu efek samping yang ditimbulkan dari prosedur pemeriksaan kesehatan pada ginjal, ureter atau kandung kemih. Beberapa prosedur pengujian tersebut antara lain sistoskopi, ureteroskopi, pielogram intravena (IVP), dan voiding cystourethrogram (VCUG).8. Gangguan pembekuan darah

Trombosis vena ginjal dapat menyerang ginjal. Penyakit ini menyebabkan tersumbatnya aliran darah dari ginjal dan ureter menuju vena cava inferior, atau vena cava, yang membawa darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Jika tidak segera diobati, penyakit ini bisa merusak ginjal bahkan mengancam nyawa. Kerusakan pada ginjal atau saluran kemih

Selain itu, darah dalam urin dapat terjadi setelah kecelakaan atau cedera. Bisa juga disebabkan oleh luka tembak, luka tusuk, atau bekas luka operasi. Cedera saluran kemih seringkali terjadi bersamaan dengan cedera pada organ lain seperti lambung.10. Menggunakan kateter urin

Kateter urin sering digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan buang air kecil karena sakit, cedera, atau prosedur pembedahan. Meski memperlancar buang air kecil, kateter urin rentan terkontaminasi bakteri penyebab infeksi saluran kemih. Cara mengobati darah pada urin saat infeksi menyerang saluran kencing

Perawatan darah dalam urin biasanya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pengobatan hematuria antara lain: pengobatan infeksi pada penderita glomerulonefritis, prosedur bedah pelemas otot, dan prosedur bedah pengangkatan batu ginjal.

Semua obat dan prosedur untuk mengatasi darah dalam urin harus diberikan sesuai petunjuk dokter Anda. Pasien harus mengikuti petunjuk dokter untuk mendapatkan pengobatan cepat untuk darah dalam urin

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Menurut situs Kementerian Kesehatan, berikut beberapa tips mencegah penyakit penyebab urin berdarah atau hematuria: banyak minum air putih, kurangi konsumsi makanan asin atau makanan yang banyak mengandung garam mineral oksalat. Pra-pembersihan khusus untuk wanita.

Berikut informasi mengenai penyebab, cara mengobati, dan cara mengelola darah pada urin Anda. Kami berharap artikel ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pelaku diet dalam menjaga kesehatan tubuh, khususnya ginjal dan kandung kemih. Saksikan video “Jumlah cuci darah di Indonesia meningkat” (line/line)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *