Manggarai Barat –
Read More : Sambut Perayaan Nyepi, Pemkot Mataram Minta Speaker Masjid Dikecilkan
Dinas Pariwisata Labuan Bajo bersiap meluncurkan Buku Putih Pariwisata Labuan Bajo. Isinya merupakan hasil evaluasi pembangunan selama 4 tahun.
Badan Pelaksana Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama para profesional pariwisata dan pemangku kepentingan terkait menyusun Buku Putih atau Laporan Kebijakan Pariwisata Labuan Bajo Flores. Buku Putih Pariwisata Labuan Bajo Flores merupakan dokumen yang bertujuan untuk memberikan solusi dan strategi.
Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh mengatakan, Bukit Putih berisi informasi dan nasehat mengenai isu-isu tertentu. Penyusunan white paper ini merupakan hasil pengkajian dan pengembangan permasalahan yang dilakukan di Labuan Bajo selama empat tahun terakhir.
“Penyusunan white paper ini merupakan salah satu langkah konkrit BPOLBF untuk menjamin pembangunan Flores di Labuan Bajo yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan,” kata Frans, Selasa (24/9/2024).
Setidaknya ada 10 isu strategis penting dalam white paper tersebut. yaitu konservasi dan keberlanjutan, perencanaan lanskap/wilayah, maritim/bahari, sosial budaya, keselamatan dan keamanan, sumber daya manusia dan kelembagaan, limbah, rantai pasok, infrastruktur dan tata kelola.
Perancis mengatakan meskipun banyak manfaat yang diperoleh dari pariwisata, Labuan Bajo masih menghadapi tantangan besar dalam hal keberlanjutan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan holistik yang menggabungkan perlindungan lingkungan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Buku putih ini diharapkan dapat memberikan panduan yang mendalam dan rinci bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Flores, Labuan Bajo.
“Mengembangkan pariwisata berkelanjutan adalah kuncinya agar generasi mendatang dapat terus menikmati kawasan ini tanpa merusak keindahan dan kekayaan alam serta keberadaan budayanya,” kata Perancis.
Menteri Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Manggarai Barat Crispin Mesima mengatakan, white paper tersebut tidak hanya menjadi dokumen perencanaan tetapi juga merupakan panduan strategis untuk memandu pembangunan pariwisata berkelanjutan di Flores, Labuan Bajo.
Ia mengatakan, white paper tersebut merupakan hasil proses persiapan yang melibatkan banyak pihak, baik pemangku kepentingan, masyarakat lokal, maupun pakar di bidangnya masing-masing.
Crispin berkata: “Melalui buku putih ini kami mengembangkan strategi dan solusi yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata, melindungi keindahan alam dan budaya lokal, serta memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat lokal.”
Draf white paper yang dibuat oleh tim BPOLBF disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan masukan dari peserta FGD yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2024 untuk penyusunan white paper.
FGD tersebut dihadiri oleh Kepala Bandara Internasional Komodo, Disparekrafbud Manggarai Barat, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), KSOP Labuan Bajo, Basarnas, BMKG, TNI AL, DPPMPTSP, Gahawisri dan World Wildlife Fund (WWF).
Pada tanggal 18 September, kertas putih telah selesai. Buku putih tersebut rencananya akan dirilis dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Sedunia pada 27 September 2024.
***
Baca cerita lengkapnya di sini. Saksikan video “Nikmati Keindahan Alam Pink Beach Labuan Bajo” (bnl/bnl)