Jakarta –
Tindakan konservasi efektif dalam mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati global. Sebuah penelitian besar membuktikan hal ini.
Peneliti internasional telah menghabiskan 10 tahun mempelajari aktivitas mulai dari salmon Chinook hingga pemberantasan alga invasif, lapor BBC Rabu (8/5/2024).
Para penulis mengatakan temuan mereka memberikan “secercah cahaya” bagi mereka yang bekerja untuk melindungi hewan dan tumbuhan yang terancam punah.
Satu dari setiap tiga spesies yang diamati berada dalam bahaya kepunahan akibat aktivitas manusia.
Dalam studi pertama yang diterbitkan dalam jurnal Science, para ilmuwan dari puluhan lembaga penelitian meneliti 665 uji coba tindakan konservasi, beberapa di antaranya dilakukan pada tahun 1890, di berbagai negara, lautan, dan spesies.
Mereka menemukan bahwa langkah-langkah ini mempunyai dampak positif pada dua dari tiga kasus.
Salah satu rekan penulis badan amal tersebut, Dr. “Jika Anda membaca berita utama tentang kepunahan akhir-akhir ini, mudah untuk mendapatkan kesan bahwa kita gagal melindungi keanekaragaman hayati, namun hal tersebut tidak mencerminkan gambaran keseluruhannya,” kata Penny Langhamer. lingkungan wakil presiden Re:wild.
“Studi ini merupakan bukti terkuat hingga saat ini bahwa konservasi tidak hanya meningkatkan status keanekaragaman hayati dan memperlambat penurunannya, namun juga bahwa ketika konservasi berhasil, maka hal tersebut benar-benar berhasil,” tambahnya.
Kisah sukses ini meliputi:
– Laju deforestasi di Cekungan Kongo telah menurun sebesar 74% sejak penerapan rencana pengelolaan. Tingkat reproduksi Dara Laut Terkecil meningkat dua kali lipat karena pengelolaan predator di pulau-pulau penghalang Florida.
Namun, dalam satu dari lima kasus, tindakan ini mengakibatkan berkurangnya spesies target.
“Salah satu temuan paling menarik adalah ketika intervensi konservasi tidak berhasil pada spesies target, maka spesies lain secara tidak sengaja akan mendapatkan manfaatnya,” kata Langhammer.
Mendirikan suaka laut untuk kuda laut Australia, misalnya, berarti lebih banyak kuda laut yang akan dimakan seiring dengan meningkatnya populasi predator alami.
Keanekaragaman spesies dan populasi yang bervariasi merupakan hal yang normal, namun laju kepunahan kini 100-1000 kali lebih cepat dari perkiraan para ilmuwan.
Perubahan iklim, hilangnya habitat, dan penyebaran spesies invasif diyakini sebagai penyebabnya. Saksikan video “Tertarik dengan Penelitian Tumbuhan? Simak caranya dibawah ini”. (misalnya/wanita)