Jakarta –
Read More : Menpar Widiyanti Unggah Video Gubernur Papua Barat Daya, Digeruduk #saverajaampat
Plt Gubernur Jawa Barat Bey Machmuddin mengatakan, gedung Yayasan Pusat Kebudayaan di Jalan Naripan Bandung telah ditutup total sejak Selasa (5/11/2024).
Penutupan penuh akan berlaku karena restorasi sementara akan dimulai minggu depan. Diperkirakan kebangkitan gedung YPK akan berlangsung hingga tahun 2025.
Rencana itu disampaikan Bey usai rapat di halaman gedung YPK, Minggu (3/10/2024).
“Gedung YPK akan kami tutup terlebih dahulu pada Selasa (pekan depan). Sambil menunggu rekomendasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Kebudayaan, kami akan segera memperbaiki (sementara) kerusakan ini,” kata Bey seperti dikutip . Di situs resmi pemerintah provinsi Jawa Barat.
Rapat tersebut dihadiri oleh para pimpinan DPRD Jabar, pimpinan Balai Perlindungan Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Kebudayaan, seniman budaya, kepala kantor daerah dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Menurut Bay, proses perbaikan sementara akan memakan waktu lebih dari sebulan. “(Perbaikan) memakan waktu sekitar satu setengah bulan,” ujarnya.
Biaya perbaikan sementara akan diambil dari pos anggaran APBD provinsi tahun 2024, biaya darurat (BTT).
Sebelumnya, Pemprov melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menutup sementara sebagian gedung YPK setelah atap bangunan cagar budaya tersebut ambruk pada Selasa (28 Oktober 2024) sore.
Kegiatan seni dan budaya di gedung YPK dipindahkan ke fasilitas lain milik pemerintah provinsi, termasuk pameran seni yang sedang berlangsung pada saat bencana terjadi.
Ketua DPRD Jabar Buki Wibawa mengapresiasi langkah cepat Pemprov Jabar dalam menyelesaikan permasalahan gedung YPK yang atapnya roboh akibat tertiup angin dan hujan.
DPRD sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Pemprov Jabar melalui Gubernur dan rekan-rekan departemen terkait, kata Buki.
Menurut Buk, keberadaan gedung YPK lekat dengan aktivitas para seniman dan budayawan di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung. Renovasi memakan waktu lama, Buki meminta kesabaran para seniman dan budayawan.
“Rekan-rekan seniman bisa memahami situasi tersebut, merehabilitasi bangunan cagar budaya tidak semudah bangunan konvensional. Ada aturannya, ada undang-undangnya, jadi perlu rekomendasi Pusat Perlindungan Kebudayaan,” jelasnya.
Misalkan bahannya harus mendekati aslinya, dan sebagainya,” kata Buki.
Sementara itu, Retno Raswati, Kepala Pusat Perlindungan Kebudayaan Wilayah IX, mengatakan renovasi sementara gedung YPK akan fokus pada keselamatan saat menggunakan gedung tersebut.
Sedangkan dalam jangka panjang, pihaknya akan merekomendasikan kebangkitan atau pemugaran total gedung YPK sebagai bangunan cagar budaya.
Pemugaran cagar budaya memerlukan waktu sehingga pada awal tahun 2025 telah diadakan pertemuan untuk membahas detail engineering design (DED) seluruh bangunan cagar budaya gedung YPK.
Ia sangat menyarankan agar Pemprov Jabar mendaftarkan bangunan cagar budaya lainnya, terutama yang dianggap sebagai situs cagar budaya nasional, untuk diperiksa kondisi akhirnya.
Agar segera menentukan upaya perlindungan dan pelestarian benda cagar budaya. Saksikan video “Video Runtuhnya Atap Gedung YPK di Bandung” (fem/fem)