Jakarta –

Read More : Malam Tahun Baru di Bundaran HI, Ini Deretan Hiburannya

Dalam pidato pertamanya setelah menjabat sebagai Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto menyinggung soal sumber daya alam. Dengan modal tersebut, pariwisata Indonesia berharap bisa melampaui kejayaan era Jup Ave.

Dalam pidatonya di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024), Prabowo memaparkan kekayaan mineral yang dimiliki Indonesia, baik laut, darat, dan sumber daya alam lainnya. Selain kekayaan alam, terdapat pula tantangan dan ancaman di masa depan.

Prabowo mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap berharap namun realistis dalam menghadapi berbagai kendala yang ada saat ini, termasuk kemajuan sektor pariwisata.

Pakar pariwisata nasional Toufan Rahmadi memberikan tafsirnya mengenai relevansi pidato Prabowo dengan sektor pariwisata Indonesia.

Terkait kutipan pidato Presiden Prabowo, saya melihat kita punya pesan yang kuat terhadap perkembangan sektor pariwisata di Indonesia, kata Taufan saat berbincang dengan detikTravel, Senin (21/10/2024).

“Dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dan keanekaragaman budaya yang sangat besar, Presiden menegaskan bahwa kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh. Justru, sudah saatnya kita berani menghadapi tantangan dan hambatan yang ada di depan, terutama untuk melangkah lebih jauh. Sektor pariwisata adalah salah satunya. tulang punggung perekonomian negara,” imbuhnya.

Toufan menyoroti pentingnya keberanian berinovasi dan bersaing di pasar perjalanan global, khususnya di bawah Dewan Merah Putih.

“Saya setuju dengan pandangan Presiden bahwa kita harus menjadi negara yang berani. Berani berinovasi, berani bersaing, berani menghadapi perubahan tren perjalanan dunia,” kata Taufan.

Toufan menekankan bahwa tantangan seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan perubahan perilaku perjalanan pascapandemi memerlukan strategi selain peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

“Industri pariwisata Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa baik dari segi wisata alam, budaya, dan kuliner. Namun diantara peluang tersebut terdapat tantangan seperti peningkatan kualitas infrastruktur, pengelolaan destinasi yang berkelanjutan, dan lain-lain yang harus dimenangkan. Pariwisata sumber daya manusia bersaing secara internasional, kata Taufan.

Ia menekankan pentingnya fokus tidak hanya pada jumlah kunjungan wisatawan tetapi juga kualitas pengalaman wisatawan.

“Selanjutnya, dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan perubahan epidemiologi perilaku perjalanan, diperlukan strategi yang tidak hanya berfokus pada jumlah kunjungan wisatawan, namun juga pada kualitas pengalaman perjalanan. Mereka dapat belajar dari negara-negara yang telah berhasil mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan.

Toufan percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, pemimpin industri, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang komprehensif dan berkelanjutan.

“Dengan semangat yang disampaikan Presiden, saya berharap Indonesia dapat menjadikan pariwisata sebagai kawasan penting yang berperan nyata dalam mendorong pembangunan perekonomian negara dan membangun citra positif Indonesia di mata dunia,” ujarnya. .

Toufan menutup dengan pernyataan bahwa dalam bidang perspektif pembangunan, pariwisata pada periode saat ini harus mempunyai perspektif yang lebih luas. “Harusnya lebih besar dari masa Joop Ave dan bisa menjadi solusi pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Toufan menekankan bahwa pariwisata harus dilihat tidak hanya sebagai alat pembangunan ekonomi, namun juga sebagai wahana perubahan sosial yang lebih luas.

Dengan optimisme dan strategi yang tepat, sejalan dengan visi pembangunan yang diusung Presiden Prabowo, sektor pariwisata Indonesia diyakini dapat berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Saksikan video “Prabovo Luhut Dilantik dan Wiranto Penasihat Khusus Presiden” (Fem/Fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *