Jakarta –

Read More : Sandiaga Soal Pungli di Curug Jawa Barat: Jangan Kasih Ruang!

Pilotnya meninggal saat menjalankan tugas. Dia terbang ke Turki dengan penerbangan Turkish Airlines dalam perjalanan ke Amerika Serikat.

Menurut BBC, pada Kamis (10/10/2024), seorang pilot Turkish Airlines meninggal karena sakit dalam penerbangan dari Seattle di pantai barat laut AS menuju Istanbul di Turki.

Namanya Ilchehin Pahlwan, 59 tahun. Seorang juru bicara maskapai penerbangan mengatakan kepada X bahwa kapten jatuh ke udara dan kopilot serta kopilot mengambil alih kendali.

Yahya Oston menjelaskan: “Ketika pertolongan pertama kapten kami di pesawat gagal, awak kabin memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat, tetapi dia meninggal sebelum mendarat.”

Dia menambahkan: Airbus A350 mendarat di New York dan penumpangnya ingin terbang dari sana ke Turki.

Penerbangan TK204 berangkat dari Seattle tepat setelah jam 7 malam pada Selasa (10/8). Sebelum pilotnya ditangkap oleh rekan-rekannya dan John F. Kennedy mengalami masalah di wilayah Nunavut Kanada sebelum menuju ke bandara.

Pesawat mendarat di New York sekitar delapan jam setelah meninggalkan Seattle. Pahlivan telah terbang dengan Turkish Airlines sejak 2007 dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin pada awal Maret.

“Tidak ada masalah kesehatan yang terdeteksi yang mempengaruhi pekerjaannya,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Turki, TATCA, mengatakan Pahelvan telah melayani komunitas penerbangan selama bertahun-tahun dan berduka atas kejadian tersebut oleh keluarga, teman, dan koleganya.

Penyebab kematian pilot tersebut belum diumumkan. Pilot harus menjalani pemeriksaan kesehatan setiap 12 bulan, sedangkan pilot yang berusia di atas 40 tahun harus memperbarui sertifikat kesehatan setiap enam bulan.

Pada tahun 2015, seorang pilot American Airlines berusia 57 tahun jatuh dan meninggal dalam penerbangan malam dari Phoenix ke Boston. Perwira pertama mengambil alih dan melakukan pendaratan darurat di Syracuse.

Saat ini, dua pilot harus selalu berada di kokpit pesawat komersial berukuran besar. Namun, Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa mengatakan teknologi sedang dikembangkan untuk memungkinkan pilot menerbangkan pesawat yang lebih besar selama fase pelayaran.

Tindakan seperti itu akan memungkinkan anggota kru lainnya untuk beristirahat, meskipun badan tersebut menekankan perlunya tindakan untuk memastikan keselamatan dan menanggapi ketidakmampuan kru.

Asosiasi Kokpit Eropa dan kelompok pilot lainnya menentang inisiatif tersebut, dengan alasan bahwa pengurangan awak akan membahayakan keselamatan pesawat. Tonton video “Orang Indonesia menyangkal mabuk di Turkish Airlines: terlalu banyak minum” (msl/fem).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *