Alor –
Media sosial dihebohkan dengan video ikan yang terdampar di Pantai Manusia Murni. Di Kecamatan Pureman, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), awalnya saya mengira itu lumba-lumba.
Seorang warga sekitar bernama Eka Blegur menemukan puluhan ikan mati terdampar di pantai. Seorang pria berusia 25 tahun menduga masih banyak lagi lumba-lumba yang terdampar di pantai dan mati di laut.
“Iya betul jumlahnya 50 dan mungkin lebih karena ikan lain. masih di laut Sedangkan di darat totalnya 50,” kata Eka melalui telepon, Jumat (06/09/2024).
Eka mengatakan puluhan ikan tersebut terdampar di darat sekitar pukul 16.00 Wita.
“Tampaknya Departemen Perikanan dan Kelautan sudah menangani hal ini,” katanya.
Hal serupa disampaikan Aksa Pandu (33). Menurut dia, puluhan ikan yang terdampar itu menjadi pemandangan tersendiri bagi warga.
“Sampai saat ini kami belum mengetahui penyebab ikan ini mati,” kata Aksa melalui telepon.
Kapolres Alor AKBP Supriadi Rahman mengatakan, lokasi penangkapan ikan yang sangat jauh dari Ek Pureman belum mengetahui secara pasti penyebab matinya puluhan lumba-lumba tersebut.
“Kalau menyangkut lumba-lumba. Itu kewenangan BKKPN (Badan Nasional Perlindungan Kawasan Laut),” jelas Supreedee.
Puluhan lumba-lumba yang terjangkit wabah berubah menjadi paus pilot (Globicephala macrorhynchus), kata Imam Fauci, Kepala Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang.
Imam menjelaskan, BKK masih belum mengetahui secara pasti penyebab kematian 50 mamalia laut tersebut. Imam BKKPN Kupang mengatakan, sampel tersebut akan diuji di laboratorium di Denpasar. untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematiannya
Menurut Imam, kondisi kawasan dan akses sumber air cukup sulit. Oleh karena itu, BMA Kupang telah berkoordinasi dengan Polsek Alor untuk melakukan identifikasi awal. Termasuk merekam dan memastikan kondisi di lokasi kecelakaan.
Hasil pendataan awal akan menjadi dasar pengolahan lebih lanjut oleh pengelola UPTD Taman Air Kepulauan Alor dan BPSPL Denpasar Kementerian Kelautan dan Perikanan, jelas Imam.
Imam melanjutkan dan meminta warga desa untuk tidak mengambil apapun dari ikan paus tersebut. Hal ini untuk menghindari dampak buruk dari kematian yang tidak terdeteksi.
“Perawatan lebih lanjut akan diberikan setelah identifikasi awal,” kata Imam.
Selain berita tentang paus yang terjebak di NTT, berikut berita populer lainnya dari kidsTravel: Saksikan video “Mata Hitam Anggota Satpol PP di NTT Pukul Istrinya Sampai Mati” (bnl/bnl)