Jakarta –
Managing Director Capital A Berhad, Tony Fernandes Tony Fernandes memaparkan sejumlah langkah strategis yang dirancang untuk memperkuat posisi Indonesia AirAsia dalam lima tahun ke depan dan juga menyampaikan usulan yang dapat membantu menurunkan harga tiket pesawat domestik. disampaikan pada pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.
Hal itu diungkapkannya pada acara meja bundar IndonesiaAirAsia Media yang digelar pada Kamis (5 Juni). Hadir pula Group CEO AirAsia Aviation Limited, Bo Lingam; Wakil Direktur Pelaksana Korporat AirAsia Aviation Limited, Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal; Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine; dan Chief Financial Officer Indonesia AirAsia, Luh Gede Mega Putri Tjatera.
“Salah satu faktor utama penyebab mahalnya tarif pesawat adalah adanya pajak berganda yang dikenakan pada penerbangan domestik, dimana pajak tersebut berlaku baik pada harga bahan bakar jet maupun harga tiket penumpang,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (06/09/2024). . .
Tony Fernandes juga mengajukan proposal penghapusan bea masuk suku cadang pesawat, yang akan mengurangi struktur biaya operasional maskapai secara signifikan. Dengan pengurangan beban pajak dan bea masuk, diharapkan harga tiket pesawat domestik menjadi lebih terjangkau, mendorong peningkatan minat wisatawan khususnya wisatawan nusantara untuk kembali melakukan perjalanan wisata dan mendukung kebangkitan industri pariwisata nasional.
Selain pajak dan bea masuk, Tony Fernandes juga mengusulkan kepada pemerintah peninjauan kembali kebijakan pembatasan tiket pesawat dalam negeri. Revisi batasan ini dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk menetapkan harga berdasarkan permintaan dan biaya operasional yang dinamis, sekaligus mendorong persaingan yang sehat dalam industri penerbangan.
Dengan menciptakan persaingan yang lebih kuat, maskapai penerbangan dapat menawarkan tarif yang lebih kompetitif dan berpotensi menurunkan harga tiket rata-rata secara keseluruhan. Kajian ini akan mendorong pertumbuhan industri penerbangan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Untuk memperkuat posisinya di Indonesia, Indonesia AirAsia menjajaki berbagai sumber pembiayaan, baik dari masyarakat melalui bursa maupun lembaga perbankan, dengan tujuan menambah armadanya dari 25 menjadi 100 pesawat pada tahun 2031.
Langkah tersebut mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Indonesia dan memperkuat konektivitas nasional dan internasional dengan mengintegrasikan rute internasional dan domestik melalui penerbangan penghubung (Fly-Thru). Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan arus wisatawan asing ke Indonesia.
AirAsia juga sedang dalam proses menyelesaikan kerja sama yang disepakati tahun lalu dengan Garuda Group, termasuk menghubungkan lebih banyak penerbangan AirAsia dengan Citilink.
Kemitraan ini bertujuan untuk menghubungkan rute-rute AirAsia dengan Citilink, baik internasional maupun domestik, guna memperluas jangkauan jaringan penerbangan kedua maskapai dan membuka lebih banyak peluang bagi wisatawan untuk menjelajahi berbagai destinasi di Indonesia.
Di bidang logistik, AirAsia melalui unit bisnis Teleport juga telah melakukan kerja sama strategis dengan Garuda Indonesia di bidang kargo sejak tahun 2023. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan logistik di Indonesia dan Asia. -Wilayah Pasifik.
Untuk memperkuat operasional AirAsia di Indonesia, sebagai salah satu wilayah bisnis Capital A, Asia Digital Engineering (ADE) berencana membangun bisnis perawatan pesawat (MRO) dengan mendirikan hanggar yang fokus pada perawatan dan perbaikan pesawat. Beberapa bandara yang dipertimbangkan sebagai lokasi fasilitas tersebut antara lain Soekarno-Hatta, Surabaya, atau Makassar. Tonton video “Harga tiket pesawat akan turun 10% Oktober mendatang” (ncm/ega)