Tanah liat –

Saat menggali kuburan, masyarakat Klaten menemukan benda asing. Produknya tampak seperti candi batu hias. Apa temuannya?

Sebagian struktur candi ditemukan di Dusun Krapyak, Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Batu alas atau hiasan puncak candi ditemukan warga saat menggali makam.

“Ditemukan saat sedang duduk (memotong) kuburan. Ditemukan sekitar 2-3 hari lalu,” kata warga Desa Purwanto, Minggu (1/9/2024).

Purwanto mengatakan, penemuan batu tersebut menambah penemuan yang telah dilakukan selama ini.

“Belum ada komentar dari mana pun. Penemuan baru masih ada, belum berpindah,” ujarnya.

Selain alas batu, kata Purwanto, batu-batu lain yang ada di dekat rumahnya tidak dirawat. Tidak ada atap atau tempat untuk ditandatangani sebagai warisan.

“Sekarang tidak ada pelangi, masih sama seperti dulu. Yang digaji negara diam saja, bagi saya hanya menonton dan memastikan,” kata Purwanto.

Peninggalan budaya Klaten Hari Wahyudi juga membenarkan bahwa batu susunan candi ditemukan warga Dusun Krapyak saat melakukan penggalian makam.

“Ditemukan di dekat pintu masuk makam sebelah utara. Mulanya terbalik, lalu dibalik, ternyata ada lekukannya, itu alas atas,” kata Hari, Minggu (1/9).

Hari menjelaskan, setiap sisi batu tersebut berukuran lebar 58 sentimeter dan tebal 26 sentimeter.

“Terbuat dari batu andesit. Juga di Mataram Kuno ditemukan batu bata merah berukuran besar, namun di sebelah alasnya ditutup bahan,” kata Hari.

Sementara itu, Pengkaji Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Pemkab Klaten Wiyan Ari Tanjung mengatakan, belum ada laporan mengenai temuan tersebut.

“Belum ada laporan ke departemen,” kata Wiyan saat ditanya wartawan lebih detail.

——

Artikel ini muncul di detikJateng. Saksikan video “Membongkar ‘Harta Karun’ Candi Parit Duku di KCBN Muajamambi” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *