Jakarta –

Read More : Visa Dipersulit, Larangan Mengintai: AS Susun Pembatasan Kunjungan 43 Negara

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) merespons rencana komunitas dan transporter ojek online (ojol) se-Jabodetabek yang menggelar aksi besok. Salah satu aksi yang rencananya akan diikuti 500-1.000 orang tersebut adalah menuntut transparansi situasi kerja ojol.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri mengaku belum mendapat informasi apapun terkait langkah tersebut. Namun, ia menyebutkan beberapa hal terkait diskon yang diberikan pemohon mencapai 30%. Indah mengatakan, pengelolaannya bukan kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan.

Biasanya kalau mau protes, ajak saya,” ujarnya saat ditemui di Stadion Komplek DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).

Terkait tuntutan legalitas, Indah mengatakan pemerintah mengakui pengemudi ojek sebagai profesi yang sah. Para pengunjuk rasa diketahui menuntut jaminan hukum yang jelas bagi para pengemudi ojek agar pihak perusahaan tidak bertindak sewenang-wenang.

“Saya kira (ojol) itu sah, kalau tidak sah, kalau kita menanam ojol, pesan makanan, itu tidak sah, tidak. Sah, apa yang haram?” tanya Indah.

Menurut dia, Kementerian Ketenagakerjaan belum menerima secara resmi tuntutan tersebut dari para tukang ojek. Namun, ia mengaku telah bertemu dengan perwakilan manajemen ojol terkait aturan keamanan.

Soal apakah ojol nantinya akan berstatus kemitraan atau naik level, Indah masih belum bisa menyimpulkannya. Yang jelas, tegasnya, Kementerian Ketenagakerjaan memandang keberadaan tukang ojek diakui pemerintah.

“Saya tidak bisa mengatakan sekarang yang jelas mereka diakui atau diakui sebagai pekerja, karena sudah menjadi fakta dan tren di dunia bahwa di negara mana pun platform pekerja digital ada, mereka ada,” jelasnya.

“Kalau ada negara yang tidak mengakui buruh, mohon maaf atas penangguhan kerja, tamparan di bibir. Soal kontrol lebih terhadap buruh, itu yang akan kita tangani nanti,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan ratusan ribu tukang ojek dan transporter di Jabodetabek akan menggelar aksi damai. Massa ojek dan angkutan umum yang menamakan dirinya Persatuan Nasional Pengemudi Angkutan Roda Dua Online Garda Indonesia akan menggelar aksi unjuk rasa di Istana Merdeka dan kantor ojol.

Igun mengumumkan pihaknya akan melakukan aksi damai. Tindakan ini dilakukan untuk menyampaikan harapan para pengemudi ojek dan transporter yang merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah.

“Perhimpunan Nasional Pengemudi Angkutan Roda Dua Online Wali Indonesia menghormati dan mendukung aksi damai sepanjang tidak menimbulkan gangguan terhadap jaminan sosial dan jaminan sosial sebagai bentuk solidaritas dan kesetaraan dalam penderitaan para pengemudi taksi yang menjadi korban. semakin mendapat tekanan dari perusahaan software sementara pemerintah tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan karena selama ini kami menganggap status hukum ojek online adalah ilegal tanpa ada status hukumnya menurut undang-undang,” jelasnya.

Simak Videonya: Ribuan Sopir Ojol Geruduk Gedung Sate, Ini Klaimnya

Saksikan DetikPagi Live:

(secara berurutan)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *