Jakarta –
Machica Mochtar dan Iqbal Ramadhan, putra mendiang Letjen TNI Moerdiono, mengaku dalam acara yang digelar di Gedung DPR RI, Kamis (22 Agustus 2024) itu, saat berunjuk rasa, dirinya dikecam polisi. Sebagai seorang ibu, Machika Mokhtar marah dengan perlakuan buruk pihak berwenang terhadap putranya.
“Saya sebagai orang tua tidak terima. Jangan sampai anak-anak saya curang karena bapak yang memimpin, perlakukan anak-anak generasi muda, anak-anak masa depan negeri ini. Masa depan republik ini adalah anak-anak bangsa.” Bukan anak-anak alam liar, anak-anak pikiran, anak-anak terpelajar, merekalah yang mengetahui masa depan mereka.
“Kau harus..jangan tendang anak ini tapi bunuhlah dia. Dalam hal ini tolong bantu pihak yang berwajib untuk menyadarkannya. Jangan pukul anak orang lain hanya karena kekuatanmu. Ini anakku, dia milikku. He Aku membesarkan mereka dengan keringat, anak-anakku, aku membesarkan mereka dengan darah.
Dalam penuturannya, Iqbal Ramadan mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai hak apa pun atas perlakuan yang dianiaya oleh polisi, seperti menendang muka dengan sepatu, menyuruh melepas celana, menjambak rambut, dan memukul telinga. .
“Saya kaget karena posisi saya, mereka mendudukkan saya seolah-olah saya tidak punya hak asasi manusia, mereka meminta saya melepas celana, rambut saya ditarik dan telinga saya dipukuli, saya bilang tidak. Gunakan kekerasan, Pak! “Dulu muka saya dipukul oleh orang yang menyimpang, jadi saya kurang begitu paham,” kata Iqbal.
Hidung Iqbal juga mengeluarkan darah karena wajahnya ditendang. Dia juga punya bukti tisu yang dia cuci dengan darah.
“Hidungku mimisan. Masih ada di tisu, tapi hanya sedikit. Kemarin di tanganku banyak,” kata Iqbal. Saksikan video “Tentang Penahanan Anak Machika Mokhtar Hingga Dibebaskan” (fbr/wes)