Jakarta –

Kualitas udara Jakarta kembali menjadi yang terburuk di dunia dengan indeks 184 berdasarkan pengamatan IQAir.

Diakses detikcom pada Selasa (20/8/2024) pukul 13.00, kualitas udara Jakarta dengan konsentrasi PM2.5 20,4 kali lebih tinggi dibandingkan indeks kualitas udara tahunan WHO. Karena kualitas udara yang buruk, masyarakat yang bekerja di luar ruangan disarankan untuk memakai masker, menghindari bekerja di luar ruangan, dan menutup jendela.

Namun berdasarkan peringkat kota Indonesia dengan indeks kualitas udara terburuk, Tangerang Selatan menempati peringkat pertama dengan kualitas udara 195. Di peringkat kedua ada Jakarta (184), Kota Bogor (158), Kota Bandung (131), dan Jambi. (82).

Pada hari dan jam yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Sao Paulo (Brasil) sebesar 158, disusul Kampala (Uganda) sebesar 129, Riyadh (Arab Saudi) sebesar 124, dan Lahore (Pakistan) sebesar 158 dengan kualitas udara. . Indeks kualitas 129, 119.

Sementara itu, situs resmi Pemprov DKI, air.jakarta.go.id, menunjukkan sembilan dari 31 stasiun pemantauan kualitas udara (SPKU) masuk kategori berbahaya.

Polusi udara dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Polusi udara merupakan penyumbang utama enam penyakit pernapasan utama di Indonesia, yaitu pneumonia (infeksi paru-paru), infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, tuberkulosis, kanker paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). “Di rumah juga ada polusi udara, yuk cari tahu pemicunya!” Tonton videonya. (batang)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *